Lukman Edy Bakal Menjadi 'Oposisi' PKB

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy menerangkan bakal menjadi 'oposisi' di dalam PKB karena tidak masuk dalam kepengurusan 2019-2024.
Ketua Pansus Pemilu DPR, Lukman Edy (23/8). (Foto: Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengungkap alasannya untuk tidak masuk dalam kepengurusan PKB dan memilih menjadi 'oposisi'. 

Dia menyatakan, prinsip yang ia anut berbeda dengan visi dan misi PKB. "Alasannya karena tidak cocok saja dengan konsep lima tahun ke depan pasca-muktamar di Bali itu," kata Lukman kepada Tagar, Selasa, 27 Agustus 2019.

Kendati demikian, ia mengaku sempat diberi tawaran untuk menjabat pada posisi tertentu dalam kepengurusan PKB.  

"Semua pengurus di DPP yang lama memang diminta membuat surat pernyataan bersedia menjadi pengurus," tuturnya.

Mantan Menteri era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memutuskan untuk tidak masuk dalam kepengurusan partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar (Cak Imin) periode 2019-2024. Bersama Abdul Kadir Karding, Lukman memilih untuk menjadi oposisi di dalam PKB.

"Surat pernyataan bersedia jadi pengurus itu tidak saya kirimkan. Saya akan tetap menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kebesaran PKB dari luar struktur DPP PKB. Saya akan melakukan koreksi terhadap kebijakan partai yang merugikan partai," katanya.

Lukman menerangkan, setelah penetapan kepemimpinan baru di PKB, dia mengaku mendapat pesan berantai mengenai tawaran untuk posisi kepengurusan.

"Pesan itu saya dapat melalui broadcast saja di grup. Jadi siapa yang ingin masuk kepengurusan supaya mengirimkan surat kesediaan, sebelum diseleksi oleh Ketum," kata dia.

Sebelumnya, Lukman Edy menyatakan tidak hadir dalam Muktamar V PKB di Nusa Dua, Bali. Ia beralasan karena tidak menerima undangan dari pengurus PKB.

"Iya begitulah, Mas Karding (Abdul Kadir Karding), beberapa pengurus bidang yang dianggap portofolio Mas Karding dan Saya, tidak diundang," kata Lukman kepada Tagar, Selasa, 20 Agustus 2019.

Dia menegaskan, tidak menerima undangan dari panitia penyelenggara Muktamar PKB V. "Enggak enak aja, kalau enggak diundang kok datang," ucapnya.

Lukman menilai, tidak dilibatkannya ia dengan Abdul Kadir Karding karena permasalahan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Ya pastilah ada background-nya kenapa sebabnya tidak diundang. Kok sepertinya masih ada dendam pasca-pilpres," kata Lukman.

Ia menduga, ada beberapa pihak yang memang tidak menginginkan kehadiran dia. 

"Sepertinya yang dekat mas Karding dicurigai terus tidak diundang ke Bali. Apa takut buat keributan ya, padahal kita biasa-biasa saja," tuturnya.

Walaupun sejumlah pengurus partai mengaku telah mengundang Lukman Edy, dia menegaskan tidak mendapat undangan dari PKB.

"Beberapa pengurus departemen yang kelihatan dekat mas Karding juga nggak pada diundang. Mana undangannya? Enggak ada undangannya," ucapnya.

Tidak hadirnya Lukman Edy dan Abdul Kadir Karding menunjukan keretakan internal PKB. Lukman juga telah mengakui, bahwa beberapa kader yang ada dalam partainya tidak sejalan.

"Ya memang tidak solid, tawaran saya untuk mengundang semua tokoh-tokoh PKB juga enggak itu," katanya. []

Baca juga: PKB: Jokowi Sudah Menyenangkan Hati Umat PKB


Berita terkait
PKB Jelaskan Alasan Anak Ma'ruf Amin Masuk Struktur DPP
Anak wakil presiden terpilih Maruf Amin, Gus Syauqi masuk dalam struktur DPP PKB 2019-2024. PKB jelaskan alasannya.
Susunan Kepengurusan DPP PKB Periode 2019-2024
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah menyelesaikan struktur Dewan Pengurus Pusat (DPP) periode 2019-2024.
Muktamar Usai, PKB Solid Sukseskan Agenda Jokowi-Ma'ruf
Wasekjen DPP PKB (demisioner) Ahmad Iman mengatakan seusai muktamar PKB akan semakin solid.