LSI: Prabowo-Sandi Unggul di Kalangan Terpelajar, CRC: Prabowo-Sandi Unggul di Kalangan Pengangguran

Prabowo-Sandi unggul di kalangan terpelajar menurut LSI. Prabowo-Sandi unggul di kalangan pengangguran menurut CRC.
Ada momen calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) refleks berjoget dalam debat capres di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis malam (17/1/2019). Kemudian refleks juga calon wakilnya Sandiaga Uno (kanan) memijit-mijit punggungnya. Itu terjadi saat jeda Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Jakarta, (Tagar 12/2/2019) - Prabowo-Sandi unggul di kalangan terpelajar menurut Lingkaran Survei Indonesia LSI. Prabowo-Sandi unggul di kalangan pengangguran menurut Celebes Research Center CRC.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan pasangan calon presiden-calon wapres Prabowo-Sandiaga Uno unggul di kantong pemilih terpelajar pada Pemilu Presiden 2019.

Peneliti senior LSI Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil surveinya, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (7/2), mengatakan populasi pemilih ini hanya sebesar 11,5 persen.

Namun, dalam pertarungan elektoral yang ketat, populasi 11,5 persen cukup signifikan. Selain itu, pemilih kaum terpelajar cukup penting karena kemampuan mereka mempengaruhi opini publik.

"Di kantong pemilih ini, Prabowo-Sandi unggul dibanding pasangan Jokowi-Ma'ruf. Dukungan Prabowo-Sandi di pemilih terpelajar mencapai 44,2 persen. Sementara dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf di kantong pemilih ini sebesar 37,7 persen," kata Adjie mengutip kantor berita Antara.

Meski unggul, keunggulan Prabowo-Sandi hanya di bawah 10 persen terhadap Jokowi-Ma'ruf di segmen pemilih ini. Ada sebesar 18,1 persen pemilih kalangan terpelajar yang belum menentukan pilihan.

Prabowo-Sandi unggul di kantong pemilih terpelajar, namun Jokowi-Ma'ruf unggul di lima kantong suara dari enam kantong suara yang diteliti.

"Jokowi-Ma'ruf menang 5-1 atas Prabowo-Sandi," katanya lagi.

Pada lima kantong lainnya, yakni pemilih muslim, pemilih minoritas, pemilih wong cilik, pemilih emak-emak, dan pemilih milennial, Jokowi-Ma'ruf unggul.

Kantong pertama yang penting adalah kantong pemilih muslim. Pemilih muslim adalah pemilih mayoritas dengan populasi kurang lebih 85 persen.

"Jokowi-Ma'ruf masih unggul di pemilih muslim dengan dukungan sebesar 49,5 persen. Sementara Prabowo-Sandi memperoleh dukungan sebesar 35,4 persen. Ada sebesar 15,1 persen pemilih muslim yang masih belum menentukan pilihan. Meski unggul, Jokowi-Ma'ruf hanya unggul dengan selisih di bawah 15 persen di kantong pemilih muslim," katanya pula.

Populasi pemilih minoritas (non-muslim) kurang lebih 15 persen. Dalam pertarungan yang ketat, populasi 15 persen sangat penting dan menentukan.

Survei LSI Denny JA Januari 2019 menunjukkan bahwa sementara ini Jokowi-Ma'ruf masih unggul di kantong pemilih minoritas.

"Dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf pada segmen pemilih minoritas mencapai 86,5 persen dan dukungan terhadap Prabowo-Sandi sebesar 4,7 persen. Hanya tersisa 8,8 persen pemilih minoritas yang belum menentukan pilihan. Di kantong pemilih yang kedua ini, Jokowi-Ma'ruf unggul mutlak dari Prabowo-Sandi," kata Adjie.

Pada kantong ketiga yakni pemilih wong cilik. Survei menunjukkan bahwa sebesar 50,3 persen pemilih masuk kategori ini.

Data Januari 2019 menunjukkan bahwa, Jokowi-Ma'ruf unggul telak di segmen pemilih ini. Jokowi-Ma'ruf memperoleh dukungan sebesar 58,4 persen.

"Sementara Prabowo-Sandi memperoleh dukungan sebesar 24,7 persen. Dengan dukungan tersebut, terlihat selisih elektabilitas kedua pasangan calon mencapai di atas 30 persen di pemilih wong cilik," katanya lagi.

Pada kantong pemilih emak-emak, pasangan Jokowi-Ma'ruf juga unggul telak dibanding pasangan Prabowo-Sandi. Dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf di pemilih emak-emak mencapai 57 persen.

Sedangkan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandi di pemilih emak-emak sebesar 27,8 persen.

Di kantong pemilih milenial yang populasinya sebesar 45 persen, tentunya dukungan pemilih ini sangat menentukan dalam pilpres nanti. Survei menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul di segmen pemilih milenial.

"Dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,6 persen. Sementara dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandi sebesar 33,8 persen. Jokowi-Ma'ruf masih unggul dua digit dari pasangan Prabowo-Sandi di pemilih ini," katanya pula.

Namun keunggulannya masih di bawah 20 persen. Mereka yang belum menentukan pilihan di pemilih milenial sebesar 13,6 persen.

Survei dilakukan pada 18 Januari sampai dengan 25 Januari 2019, menggunakan 1.200 responden di 34 rovinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Margin of error survei ini adalah 2,8 persen.

Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei.

Prabowo-Sandi Unggul di Kalangan Pengangguran

Sementara itu menurut survei terbaru Celebes Research Center (CRC), Prabowo-Sandi unggul di kalangan pemilih yang belum mempunyai pekerjaan alias menganggur atau pekerja tidak tetap.

Dalam survei ini, pemilih yang belum mendapatkan pekerjaan dan memilih Prabowo-Sandi sebanyak 38,9 persen, memilih Jokowi-Maruf 33,3 persen. 

Sedangkan, di kalangan pemilih pekerja tidak tetap, pemilih Prabowo-Sandi 52,9 persen, Jokowi-Ma'ruf 41,2 persen.

"Pemilih yang belum dapat pekerjaan dalam survei ini berbasis 1,8 persen dari jumlah responden. Pekerja tidak tetap 1,7 persen," kata Direktur Eksekutif CRC, Herman Heizer di kedai Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/2).

Dalam survei ini, berdasarkan sebaran demografi dari pekerjaan pemilih, Prabowo-Sandi juga unggul di kalangan nelayan dan pedagang besar atau grosir. Sisanya, dalam survei ini, Jokowi-Ma'ruf unggul di semua segmen pekerjaan, termasuk PNS.

Survei CRC ini juga menemukan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebanyak 56,1 persen, Prabowo-Sandi 31,7 persen, dan 12,2 persen belum menentukan pilihan.

Kata Sandiaga Uno

Terlepas hasil survei lembaga independen, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bocoran hasil survei internalnya perbedaan elektabilitas dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya satu digit.

"Selisihnya di bawah 10 persen. Kita sudah di angka 40 itu selisihnya antara 7-9 persen. Sedangkan kubu sebelah di bawah angka lima (50)," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Jumat (8/2).

Terkait dengan beberapa lembaga survei seperti LSI Denny JA dan Populi Center yang memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, dia mengatakan, "Ini mirip - mirip waktu DKI, semua (lembaga) di DKI juga begitu. Kita terima masukan aja," kata mantan Wagub DKI.

Saat Pilgub DKI Jakarta pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno dari hasil lembaga survei mengumumkan selalu kalah dengan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Namun, setelah perhitungan di KPU serta hitung cepat saat pemilihan pasangan Anies-Sandiaga menang di Pilgub DKI Jakarta.

"Kita sudah cross di angka 4 (40) kita akan perbaharui terus survei internal kita. Ini terbukti strategi kita diterima masyarakat," kata Sandi.

Rencananya dua minggu lagi, Sandiaga akan membocorkan hasil survei elektabilitas dari survei internalnya.

Kata Tim Jokowi-Ma'ruf

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyatakan bahwa hasil survei Celebes Research Center (CRC) jelang Pilpres 2019 mengukuhkan pasangan Jokowi-Ma ruf semakin tak tertandingi.

"Ini menambah deretan beberapa lembaga survei yang kreadibel dan memiliki rekam jejak yang teruji validitasnya yang mengunggulkan pasangan kami," kata Ace melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Berdasarkan survei elektabilitas yang dirilis CRC pada Minggu (10/2), pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh 56,1 persen, sedangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 31,7 persen.

"Pasangan kami unggul dengan perolehan 56,1 persen pasangan 02 31,7 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab 12,2 persen. Hasil ini menunjukkan pasangan kami masih konsisten unggul di atas pasangan Prabowo-Sandi dengan selisih yang masih jauh dalam kisaran di atas 20 persen," tuturnya.

Menurut dia, hasil tersebut tentunya tidak membuat TKN puas. Pihaknya akan terus memacu meningkatkan elektabilitas agar mencapai target yang diinginkan, yaitu 70 persen.

"Kami masih harus kerja keras agar semburan hoaks dengan penggunaan metode mirip 'firehose of falsehood' di kalangan akar rumput dan serangan kubu 02 atas berbagai isu yang ditujukan ke pasangan kami dapat kami tangkal," ucap Ace.

Ia menyatakan bahwa TKN akan terus bekerja pada sisa dua bulan lebih menjelang pemilihan 17 April nanti.

"Masih banyaknya tersisa 'undicided voters' dan menghadapi empat kali debat ke depan, membuat kami harus lebih kerja keras agar suara yang belum menentukan pilihan bisa memilih pasangan kami," kata dia. []

Berita terkait