Lorong ke Arab Saudi di Taman Air Gua Sunyaragi Cirebon

Taman Air Gua Sunyaragi yang dulu digunakan raja-raja Cirebon sebagai tempat berzikir ini menyimpan sejuta mitos.
Kompleks Taman Air Gua Sunyaragi. (Foto: Tagar/Yohanes V.F Charles)

Cirebon - Taman Air Gua Sunyaragi merupakan salah satu objek wisata di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Untuk menuju ke objek wisata ini sangatlah muda karena berada persis di jalur utama Pantura, Kota Cirebon dan dapat dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan.

Sejarah berdirinya Taman Air Gua Sunyaragi sendiri ada dua versi. Yang pertama adalah berita lisan yang disampaikan secara turun-temurun oleh para bangsawan Cirebon atau keturunan keraton yang dikenal dengan sebutan versi Carub Kanda. Pada versi ini Taman Air Gua Sunyaragi mulai digunakan pada tahun 1596 oleh Penambahan Dipati Carbon II /Panembahan Sedang Gayam (pada saat itu Raja Cirebon bergelar Panembahan).

Versi kedua adalah Caruban Nagari yaitu berdasarkan buku Purwaka Caruban Nagari tulisan tangan Pangeran. Menurut versi ini, Gua Sunyaragi didirikan tahun 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen, cicit Sunan Gunung Jati.

Taman Air Gua Sunyaragi yang pada zaman dulu digunakan raja-raja Cirebon sebagai tempat berzikir ini menyimpan sejuta mitos. Dan Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat tentang Taman Air Gua Sunyaragi yakni adanya lorong ajaib menuju Arab Saudi dan Tiongkok.

Adanya lorong menuju Arab Saudi, tepatnya menuju Mekkah dan Madinah serta lorong menuju Tiongkok itu menjadi cerita masyarakat. Masyarakat Cirebon meyakini para wali menggunakan lorong tersebut untuk menuju Mekkah dan Madinah.

Mitos lorong Mekkah-Madinah dan Tiongkok itu hingga kini masih diyakini oleh masyarakat Cirebon. Hal ini dikatakan Budayawan Cirebon sekaligus selaku pengelola Gua Sunyaragi Jajat Sudrajat. Menurut Jajat, lorong Mekkah-Madinah dan Tiongkok tersebut sejatinya merupakan sebuah filosofi tentang kehidupan.

Ini juga merupakan filosofi bahwa yang meramaikan dan membangun Cirebon waktu dulu itu mereka-mereka (Arab dan Tiongkok).

Gua SunyaragiGua Arga Jumut. (Foto: Tagar/Yohanes V.F Charles)

Jajat menjelaskan bahwa lorong yang dipercayai bisa sampai ke Mekkah, Madinah dan Tiongkok itu bentuknya cuma sebuah ruangan kosong. Lorong ini memiliki filosofi bahwa kiblat pendidikan agama itu Mekkah-Madinah, sedangkan ilmu itu ke China atau Tiongkok.

"Lorong Mekkah-Madinah dan Tiongkok itu penamaannya. Bentuknya cuma sebuah ruangan," ujar Jajat saat ditemui Tagar di kompleks Gua Sunyaragi, Kota Cirebon, Senin, 8 Juli 2019.

Jajat menambahkan, penamaan Mekkah-Madinah serta Tiongkok itu tak lepas dari peran para tokoh Cirebon yang berasal dari Arab dan Tiongkok. Sejak zaman Wali Songo, lanjut Jajat, Cirebon telah dibangun oleh berbagai suku, termasuk Arab dan Tiongkok. Dibuktikan dengan arsitektur bangunan-bangunan tua yang ada di Cirebon.

"Ini juga merupakan filosofi bahwa yang meramaikan dan membangun Cirebon waktu dulu itu mereka-mereka (Arab dan Tiongkok)," kata Jajat.

Kendati demikian, Jajat tak menampik mitos lorong Mekkah-Madinah dan Tiongkok benar adanya. Jajat mengakui kehebatan ilmu agama para Wali Songo.‎

"Bisa juga itu benar. Namanya juga Wali Allah, bisa saja terjadi di luar dari batas kemampuan kita," ucapnya.

Dan banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat ini ingin mengetahui dan melihat langsung lorong Mekkah-Madinah dan Tiongkok itu yang berada persis di Gua Arga Jumut, Taman Air Gua Sunyaragi ini. []

Berita terkait
Menyibak Keindahan Gua Song Gilap di Gunungkidul
Kabupaten Gunungkidul memiliki kondisi geografi berupa Karst, menawarkan keindahan Gua Song Gilap yang menakjubkan.
Potensi Gua Eek Lunthie Aceh Jadi Objek Wisata
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengungkap potensi Gua Eek Lunthie Aceh jadi objek wisata.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.