Mamuju - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan perubahan logo, jingle dan tagline. Pernyataan itu disampaikan, pelaksana tugas Kepala BKKBN Perwakilan Sulawesi Barat (Sulbar), Walfaidhin, dalam konferensi Pers yang digelar di kantornya, Jumat 6 Maret 2020.
"Perubahan logo BKKBN dilakukan guna menarik hati generasi millenial dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat,"kata Walfaidhin.
Dia juga mengatakan, perubahan logo tersebut dilakukan karena BKKBN ingin lebih dekat lagi dengan generasi millenial di seluruh Indonesia.
"BKKBN melakukan perubahan logo karena ingin lebih dekat bersama generasi millenial indonesia khususnya yang ada di Sulbar. Kita ketahui bersama, hampir 35 persen penduduk Indonesia adalah millenial,"ujarnya.
Perubahan logo BKKBN dilakukan guna menarik hati generasi millenial dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan.
Empat makna simbol yang ada di balik logo baru tersebut yakni simbol tak terbatas, merangkul, cinta dan kupu-kupu. Logo baru didominasi warna biru yang menurut Walfaidhin melambangkan kestabilan BKKBN untuk menjadi partner perencana keluarga dan masyarakat.
"Logo baru ini tersusun dari beberapa komponen yang membentuk kesatuan yang harmonis,"ungkap Walfaidhin.
Logo pertama menggambarkan bahwa BKKBN akan selalu berusaha untuk merangkul, memfasilitasi dan menjadi partner dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat dari masa anak-anak sampai dewasa.
"Logo kedua diadopsi dari lambang cinta yaitu hati. Ini merepresentasikan bahwa awal dari sebuah perencanaan adalah dari kasih sayang keluarga dan keharmonisan keluarga yang didukung dengan lingkungan yang selalu mensupport,"tambahnya.
Berikutnya adalah kupu-kupu yang melambangkan sebuah perencanaan dan proses metamorfosis dari ulat hingga menjadi kupu-kupu. Terakhir adalah lambang tak terbatas. Seperti angka 8 yang bermakna sebuah pencapaian harus direncanakan tanpa batas.
"Perubahan logo BKKBN dilakukan dalam sayembara yang diikuti lebih 3000 peserta. Ini dilakukan semata-mata menjaga eksistensi peran BKKBN ditengah kehidupan masyarakat,"ungkap dia.
Menyinggung peran BKKBN dalam penanganan stunting di Sulbar, Walfaidhin mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa program yang bisa menekan tingginya prevalensi penderita stunting di Sulbar.
"Ada 3 program aksi nyata yang kita lakukan yakni, mengupayakan peningkatan peserta KB, ajakan untuk tidak menikah dibawah umur dan promosi 1000 hari kehidupan dengan cara mengoptimalkan pengasuhan tumbuh kembang anak,"tutur Walfaidhin. []