Listrik Padam, Bupati Boven Digul: Mari Bersyukur, Lihat ke Papua

Bupati Boven Digul Benediktus Tambonop menceritakan pengalamannya saat ke Jakarta. Ia diingatkan dengan Boven Digul di masa lalu.
Bupati Boven Digul, Papua, Benediktus Tambonop (Foto: Tagar/Popy Rakhmawaty)

Jakarta - Bupati Boven Digul, Papua, Benediktus Tambonop menceritakan pengalamannya saat bertugas ke Jakarta. Namun pengalamannya kali ini berbeda. Ia kembali diingatkan dengan suasana Boven Digul di masa lalu.

Hal itu dirasakan Benediktus saat Jakarta mengalami pemadaman listrik pada minggu, 4 Agustus 2019 lalu.

"Kemarin kita pas berada di sini, mengalami situasi lampu mati, udah biasa kita. Karena bertahun-tahun kita mengalami permasalahan lampu mati di Papua," kata Benediktus kepada Tagar, Senin, 5 Agustus 2019.

Dirinya tak heran saat melihat kepanikan warga Jakarta yang berlebihan ketika mengalami pemadaman listrik.

Baca juga: Sofyan Basir dan Dua Dirut PLN Berujung di Penjara

"Memang kita alami satu hari kemarin lampu mati dan orang sibuk. Orang Jakarta begitu bingung, menghadapi lampu mati, sementara kita bertahun tahun di sana lampu hanya dari jam 6 sore," jelasnya.

Politikus PDI-Perjuangan ini menceritakan, pada tahun 2001, kawasan Boven Digul masih sepi dan tanpa penerangan.

Dampak Pemadaman ListrikPedagang menunggu pembeli di kawasan Pasar Baru yang mengalami pemadaman listrik, Jakarta, Senin, 5 Juli 2019. Gangguan kelistrikan yang terjadi sejak kemarin belum sepenuhnya pulih hingga hari ini, PT PLN (Persero) menyatakan pemadaman bergilir masih akan berlangsung hingga sore nanti karena masih terganggunya sistem pendistribusian listrik. (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)

"Kalau dulu pada tahun 2001 sampai 2003, itu lampu hanya jam 6 sore sampai jam 12 malam," tuturnya.

Namun, ia menyebut Boven Digul kini telah berbeda. Daerahnya memiliki program yang dibuat oleh Presiden Joko Widodo yang dinamakan Papua Terang.

"Saat ini, Papua terang ada di mana-mana, di Boven Digul relatif listrik full 24 jam. Walaupun kita pakai diesel, tapi ini sangat memudahkan warga di sana," tuturnya.

Dalam perbincangannya bersama Tagar, Ia mengucapkan terima kasih atas perubahan yang dipersembahkan Presiden Joko Widodo kepada Papua.

"Jadi ini semua karena Pak Presiden. Ada perubahan yang lebih baik," kata Benediktus.

Baca juga: Enam Negara Ini Juga Pernah Listrik Mati Parah

Dengan adanya kejadian pemadaman listrik, ia mengimbau agar masyarakat dapat menghadapinya dengan sabar dan ikhlas. Ia menyebut, dari kejadian kemarin, seharusnya menjadi pelajaran, agar manusia dapat lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan kepada umatnya.

"Lihat jauh ke Indonesia Timur, ke Papua, yang sekian lama orang tinggal tanpa lampu, sekian lama tidak menikmati terang, belajar susah, membaca susah. Kita pasti akan bersyukur, jika melihat orang ke bawah, ke orang yang lebih susah," paparnya. []

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi