Jakarta - Pesawat maskapai penerbangan Lion Air dan Garuda gagal mendarat di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Rabu, 13 Januari 2021, sore. Dua pesawat tersebut kemudian dialihkan untuk mendarat di Palembang dan Batam.
"Memang benar hari ini ada dua maskapai yang dialihkan pendaratan (divert) disebabkan cuaca buruk," ujar General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Eri Brawliantoro, dikutip Tagar, Kamis, 14 Januari 2021.
Eri menjelaskan, pendaratan suatu pesawat bukan di tempat tujuan semula atau divert dan keadaan pesawat balik lagi ke bandara awal atau bandara alternatif atau return to base (RTB), disebabkan oleh hal-hal tertentu demi mengutamakan keselamatan.
Memang benar hari ini ada dua maskapai yang dialihkan pendaratan (divert) disebabkan cuaca buruk.
“Divert (bukan di tujuan semula) dan RTB (Return to Base) atau pesawat yang sudah terbang untuk beberapa saat tetapi kembali lagi ke bandar udara awal atau bandar udara alternatif terdekat karena alasan tertentu, itu hal lumrah dalam dunia penerbangan, karena mengutamakan faktor keselamatan penerbangan," jelas Eri.
Eri mengungkapkan, pesawat milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air juga sempat mengalami kendala saat hendak mendarat di Pontianak. Namun, kata Eri, pesawat Sriwijaya itu akhirnya berhasil mendarat di Bandara Supadio, Pontianak lantaran cuaca sempat membaik.
"Saat cuaca kurang baik tadi, pesawat Sriwijaya Air sempat landing. Itu karena cuacanya sempat terang sedikit dan jarak pandang sempat memenuhi standar. Sementara itu, pesawat Batik Air sempat holding. Kalau sudah begitu, ada keputusan apakah akan landing atau divert," ungkap Eri.
Eri mengatakan, ada beberapa faktor cuaca yang dapat menjadi kendala dalam penerbangan, salah satunya karena angin atau jarak pandang yang memang di bawah standar sehingga bisa mengganggu keselamatan.
Oleh karena itu, sambung Eri, setiap pengoperasian penerbangan pesawat perlu mengetahui cuaca yang mengacu pada BMKG. Lalu, data tersebut akan diteruskan kepada ATC maupun pilot untuk mengambil keputusan apakah landing atau divert. [] (Amalia Amriati Fajri)