Mataram, (Tagar 29/6/2018) - Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) berada pada peringkat atas dalam hitung cepat (quick count) lembaga survei. Zul mengucap alhamdulillah. Rohmi mengucap istighfar.
Zul-Rohmi pasangan calon gubernur-wakil gubernur dalam pemilihan gubernur Nusa Tenggara Barat (Pilgub NTB).
"Alhamdulilah, terima kasih kepada seluruh pihak yang sangat menentukan. Pilkada menjadi sejuk, tidak penuh dengan hal-hal yang panas menyengat," kata Zul di kediaman TGB HM Zainul Majdi di Lombok Timur, Rabu malam (27/6).
Ia mengatakan bahwa tiga rivalnya adalah sahabatnya, dan berharap hasil hitung cepat terwujud dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya.
Di tempat sama, Rohmi menceritakan reaksi pertamanya begitu tahu ia dan Zul unggul dalam hitung cepat.
"Lihat hasil quick count, pertama yang tercetus tentunya mohon ampun, astaghfirullahaladzim pada Allah Swt," katanya.
Rohmi mengatakan apabila hitung cepat konsisten dengan penghitungan KPU, artinya dirinya dan Zul mendapat amanah yang harus dipertanggungjawabkan secara baik.
"Mohon doa seluruh masyarakat NTB, semoga proses ini berjalan lancar sampai nanti selesai," harapnya.
Baca juga: Zul-Rohmi Unggul, LSI Batal Rilis Hasil Quick Count
Dua Lembaga Survei
Pada hari yang sama dua lembaga survei, Sinergi Data Indonesia (SDI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang membuat Zul-Rohmi senang, tiba-tiba enggan merilis hasil hitung cepat terbaru.
"Sinergi Data Indonesia tidak berani merilis hasil quick count, karena tipisnya peraihan persentase paslon," kata Marzuki juru bicara SDI di Hotel Santika Mataram.
Ia menjelaskan data yang pihaknya pegang hingga pukul 18.00 Wita berada pada kisaran 93%. Namun karena belum diizinkan oleh manajemen SDI, pihaknya membatalkan rencana siaran pers.
"Kami mempertimbangkan dampak psikologis paslon juga," katanya.
Di tempat terpisah, LSI belum berani memutuskan hasil peraihan suara untuk Pilgub NTB, karena persaingan ketat antara paslon Suhaimi-Amin bernomor urut 1 dan paslon Zul-Rohmi nomor urut 3.
"Jika hasil quick count di atas tiga persen, kami bisa mengumumkannya. Kita tunggu hasil resmi KPU," kata Khobbab juru bicara LSI.
Partai Pengusung Yakin
Dua partai politik pengusung Zul-Rohmi, Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sangat yakin Zul-Rohmi akan keluar sebagai pemenang.
"Saat ini di tangan kami telah terkumpul C1 KWK dari salinan yang diperoleh dari semua TPS yang ada di NTB, yang diambil atau dibawa oleh para saksi yang kami tugaskan di TPS-TPS, atau real count," ujar Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH Mahali Fikri di Hotel Santika Mataram.
Abdul Hadi Ketua DPW PKS NTB mengatakan hal senada.
"Kami sedang merekap data real count dari hasil pengumpulan data C1 se-NTB. Dari semua formulir C1 KWK yang ada. Alhamdulillah laporan dari seluruh DPD Kabupaten/Kota Partai Demokrat dan PKS telah memegang 100 persen C1. Semua masih berada di kabupaten/kota," kata Hadi.
Namun, ia enggan memaparkan detail persentase perolehan suara dari masing-masing kandidat sesuai data yang dipegang PD dan PKS.
"Kami sedang terus rekap hasilnya. Dan kemenangan bukan quick count, tapi berdasarkan real count seratus persen," katanya.
Disinggung apakah Zul-Rohmi merupakan dinasti TGB HM Zainul Majdi yang masih menjabat Gubernur NTB saat ini, Mahali mengatakan, "Dinasti atau tidak, tapi dipilih oleh rakyat. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Tolong semua kita tidak alergi dengan istilah dinasti."
Yang Kalah
Ali Alkhairi sekretaris tim pemenangan paslon Ahyar-Mori dilansir Antara menyatakan hasil hitung cepat tidak bisa dijadikan landasan hasil Pilkada.
Ia mengatakan hitung riil timnya menunjukkan perolehan suara paslon nomor urut 2 ini mengungguli paslon lainnya, meskipun dengan margin yang sangat tipis.
"Kami tidak mengakui kemenangan paslon nomor urut tiga hanya berdasarkan quick count. Kami tetap menunggu hasil KPU, walaupun hasil quick count dan real count hampir sama, kami bisa perdebatkan secara akademis dengan data yang kami miliki," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya meminta para saksi maupun relawan Ahyar-Mori untuk tetap melakukan pengawasan dan pengawalan, terutama terkait formulir C1.
"Apa pun hasil real count yang dikeluarkan KPU, kami bisa menerimanya. Tapi jangan kemudian paslon lain terlalu dini mengklaim kemenangan, karena semua ini masih berproses," ujar Ali.
Hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei menempatkan paslon Ahyar-Mori berada pada posisi ketiga dengan perolehan suara 24 persen.
Ali juga mengatakan andai hasil hitung cepat tidak jauh berbeda dengan KPU, maka pihaknya akan mengambil langkah hukum ke mahkamah konstitusi.
Pilgub NTB diikuti empat pasangan calon. Yaitu paslon nomor urut 1 H Moh Suhaili FT-H Moh Amin. Paslon nomor urut 2 TGH Ahyar Abduh-H Mori Hanafi. Paslon nomor urut 3 Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah. Paslon nomor urut 4 H Moch Ali Bin Dachlan-TGH L Gede M Ali Wirasakti Amir Murni. (har)