Jakarta - Chelsea kebobolan empat gol dalam 36 menit pertama saat Barcelona mengalahkan mereka untuk memenangkan gelar Liga Champions Putri pertama bagi Barcelona di Gothenburg, Swedia, 16 Mei 2021, waktu setempat.
Chelsea tertinggal 33 detik ketika sebuah percobaan pembersihan mengenai Melanie Leupolz dan masuk untuk gol bunuh diri, dan penalti Alexia Putellas membuat skor menjadi 2-0.
Aitiana Bonmati menyelesaikan langkah rumit dan Caroline Graham Hansen memanfaatkan untuk menyingkirkan Barca yang merajalela dari pandangan.
Meskipun penampilan babak kedua penuh semangat, tidak ada jalan kembali bagi The Blues untuk membalikkan kekalahan jadi kemenangan.
Barcelona menjadi klub pertama yang meraih gelar Liga Champions Putra dan Putri, sementara ini adalah margin kemenangan terbesar yang pernah ada di final putri.
Pemain Chelsea, Emma Hayes, berharap untuk menambah mahkota Eropa untuk Liga Super Wanita dan Piala Liga kemenangan musim ini, karena mereka tampaknya menjadi tim Inggris kedua dalam sejarah, setelah Arsenal pada 2007, untuk menyelesaikan empat kali lipat.
Itu adalah final Liga Champions pertama Chelsea -dan pertama kalinya tim Inggris mencapai puncaknya sejak Arsenal mengangkat trofi pada 2007- dan itu terlihat dengan awal yang gugup, dan kegagalan untuk membalikkan keadaan begitu segalanya mulai terurai.
Dalam serangan pertama dari permainan tersebut Lieke Martens membentur mistar gawang untuk juara Spanyol dari luar kotak dan dari umpan silang berikutnya dari umpan silang Fran Kirby memantul dari rekan setimnya Leupolz dan secara aneh melewati kiper Ann-Katrin Berger.
Pemain Chelsea Pernille Harder melewatkan kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan ketika dia melepaskan tembakan ketika umpan silang Jess Carter tidak terkawal, dan mereka dihukum ketika Leupolz menangkap Jennifer Hermoso dengan kaki tertinggal di kotak dan Putellas dengan tenang mengirim Berger ke arah yang salah dari titik penalti.
Pemain putri Barcelona luapkan kegembiraan setelah jadi juara Liga Champions putri dengan mengalahkan Chelsea putri 4 -0 di Gothenburg, Swedia, 16 Mei 2021 (Foto: fcbarcelona.com)
Putellas kemudian memainkan umpan pertama yang luar biasa bagi Bonmati untuk mencetak gol ketiga dalam 20 menit sebelum Martens mengalahkan Niamh Charles dan menunjukkan ketenangan untuk memilih Hansen untuk gol keempat yang dikerjakan dengan baik.
Chelsea berusaha keras setelah istirahat tetapi gagal menciptakan peluang penting, sementara Asisat Oshoala dari Barca memiliki gol terakhir yang dianulir karena offside.
1. Kemajuan untuk Chelsea Meski Kalah Telak
Chelsea telah mengalahkan tim momok Wolfsburg dan sesama raksasa Jerman Bayern Munich untuk mencapai pertandingan terbesar dalam sepak bola klub, 14 tahun sejak tim Inggris terakhir kali mencapai, dan memenangkan, final Eropa.
Hayes 'Blues bahkan tidak lolos ke kompetisi tahun lalu dan sebelumnya dua kali tumbang di babak semifinal, jadi finis sebagai runner-up adalah langkah maju yang besar baik untuk klub dan profil WSL yang terus berkembang.
Dan itu adalah kampanye yang tak terlupakan yang telah melihat mereka memenangkan rekor mahkota liga keempat, sementara mereka masih bisa menambahkan Piala FA ke Piala Liga mereka untuk treble domestik.
Duo penyerang Kirby dan Sam Kerr telah tampil mempesona, mencetak 52 gol di antara mereka musim ini, tetapi mereka tidak bisa mendapatkan pijakan di Swedia dan penyerang Australia itu ditarik dengan 20 menit tersisa.
Dan sementara Carter dan Charles tampil mengesankan dalam peran bek sayap sementara dalam beberapa bulan terakhir, mereka berjuang melawan permainan kelas dunia dari tim Barcelona yang telah memenangkan semua 26 pertandingan liga domestik mereka dan mencetak 128 gol dalam prosesnya.
2. Barca Perbaiki Kesalahan Tahun 2019
Itu adalah final Liga Champions kedua untuk Barcelona dan pelajaran yang dipetik dari pengalaman mereka sebelumnya terbukti sangat berharga kali ini.
Tim Putri Barcelona juara Liga Champions putri setelah mengalahkan Chelsea putri 4 -0 di Gothenburg, Swedia, 16 Mei 2021 (Foto: fcbarcelona.com)Melawan pemenang tujuh kali Lyon pada 2019 mereka mendapati diri mereka tertinggal 3-0 dalam 20 menit sebelum kalah 4-1.
Dua tahun kemudian dan merekalah yang memberikan hukuman itu, menunjukkan keunggulan kejam yang belum dimiliki Chelsea di panggung tertinggi Eropa.
Barca mengalahkan rival domestik terbesar Chelsea Manchester City di perempat final dan sementara WSL sekarang tampaknya menarik pendapatan tertinggi dan nama-nama terbesar di Eropa, ini menunjukkan level klub topnya masih sedikit di bawah satu atau dua teratas. tim di benua itu.
Kemenangan tim Spanyol itu mengakhiri rentetan lima gelar Liga Champions berturut-turut yang dipegang Lyon, Prancis (bbc.com/sport/football). []
