TAGAR.id, Atlanta, Georgia, AS - Data baru pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan musim liburan akhir tahun 2022 tidak memicu lonjakan penyakit pernapasan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention/CDC) AS melaporkan pada Jumat, 13 Januari 2023, bahwa kunjungan pasien ke dokter untuk penyakit seperti flu, berkurang selama enam minggu berturut-turut. Laporan mengenai RSV, penyebab umum gejala mirip flu yang bisa serius bagi bayi dan orang tua, juga menurun.
Ketika flu dan RSV melonjak pada musim gugur dan membebani unit gawat darurat anak, sejumlah dokter khawatir musim dingin akan membawa "tripledemi" flu, RSV dan Covid-19. Dan mereka khawatir musim liburan akhir tahun mungkin menjadi pemicunya.
Namun, rupanya hal itu tidak terjadi. "Saat ini, semuanya terus menurun," kata Lynnette Brammer dari CDC, yang memimpin pencatatan kasus flu di AS.
Rawat inap karena RSV telah turun sejak November 2022, dan rawat inap karena flu juga berkurang.
Tentu saja, situasinya tidak merata di seluruh negeri, dan beberapa tempat mengalami lebih banyak penyakit daripada yang lain. Namun, sejumlah dokter mengatakan lalu lintas pasien telah mereda. (vm/ft)/Associated Press/voaindonesia.com. []