Libur Panjang, Pelayanan Publik di Yogyakarta Tetap Buka

Pemkot Yogyakarta memastikan pelayana publik seperti Puskesmas tetap terbuka meski ada momen libur panjang Maulid Nabi Muhammad.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi (Foto: Dok. Tagar)

Yogyakarta - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memastikan pelayanan publik seperti kesehatan dan pemadam kebakaran tetap buka meski ada cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Heroe tak ingin ada warga tidak mendapatkan pelayanan kedaruratan saat cuti bersama. 

“Saya kira masih ada layanan publik harus tetap jalan. Nanti tetap ada yang melayani masyarakat,” tuturnya saat tengah berada di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Senin, 26 Oktober 2020.

Karena dalam tanggap darurat ini kan berpikirnya tidak normatif pada umumnya. Artinya seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) itu harus bersiap-sia melayani masyarakat.

Menurut, sangat tidak elok ketika layanan publik ikut-ikutan libur saat cuti panjang nanti. Apalagi saat ini masih dalam kondisi tanggap darurat, karena adanya pandemi sehingga seluruh layanan publik termasuk para pegawainya harus tetap bekerja melayani masyarakat.

“Karena dalam tanggap darurat ini kan berpikirnya tidak normatif pada umumnya. Artinya seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) itu harus bersiap-sia melayani masyarakat," kata dia. 

"Apalagi saat ini kondisinya tanggap darurat sehingga kita harus bisa kerja yang ekstra seperti rumah sakit, puskesmas akan di-manage agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan saat libur panjang,” kata Heroe.

Heroe menambahkan, selama libur panjang, jika protokol kesehatan diterapkan dengan baik, terbuka peluang untuk memulihkan perekonomian masyarakat. Pria yang juga menjabat Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut menilai, ekonomi bisa pulih, saat disertai dengan kedisiplinan.

“Tapi, pemulihan ekonomi tidak bisa berjalan manakala protokol kesehatan tidak diterapkan. Makanya, asumsinya, keduanya bisa berjalan selama kita benar-benar straight terhadap protokol kesehatan itu,” tutur dia.

Heroe optimistis selama libur panjang di Kota Yogyakarta mulai pertengahan pekan ini dapat berjalan lancar. Wisatawan yang datang ke Kota Pelajar akan patuh untuk terus melaksanakan protokol kesehatan (prokes) di mana pun mereka berada.

“Percayalah, masyarakat tidak akan mendatangi destinasi yang tidak menjalankan protokol kesehatan. Itu saya yakin, karena mereka pasti mencari destinasi yang aman dan nyaman bagi dirinya,” tegas Heroe.

Sebelumnya, Pemkot Yogyakarta tidak pernah melarang wisatawan untuk datang ke Yogyakarta, asalkan dalam keadaan sehat serta melaksanakan secara ketat protokol kesehatan yang berlaku. Pasalnya, pemkot memiliki kewajiban untuk melindungi warga Kota Yogyakarta khususnya dan DIY pada umumnya agar tidak tertular Covid-19.

“Silakan datang ke Jogja, namun pastikan anda (wisatawan) sehat. Kewajiban saya melindungi warga Kota Yogya khususnya, dan DIY umumnya agar tidak tertular virus,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Dia mengungkapkan, salah satu pencegahan yakni dengan memaksimalkan portal-portal pemantauan mobilisasi masyarakat seperti QR Code atau Jogja Pass dimiliki Pemerintah Daerah (Pemda) DIY. Tak hanya itu para petugas di lapangan juga akan aktif untuk menanyakan kondisi kesehatan para wisatawan tengah berada di destinasi wisata di Kota Yogya.

“Sekarang sudah lazim, dulu mungkin saya tidak sopan tanya kamu itu sehat tidak. Lalu harus ada identitas diri dan identitas kesejatan. Identitas kesehatan itu dengan rapid non reaktif dan hasil swab negatif,” ucapnya. []

Berita terkait
Buruh di Yogyakarta Tiap Bulan Tombok Rp 1 Juta
Buruh di Provinsi DIY ibarat lebih besar pasak dari pada tiang. Upah Rp 2 juta tapi pengeluarannya Rp 3 juta per bulan. Begitu versi MPBI DIY.
BPPTKG Yogyakarta Sebut Gunung Merapi akan Erupsi
BPPTKG Yogyakarta menyebut aktivitas Gunung Merapi meningkat sejak 21 Mei 2018. Hal itu mengindikasikan akan erupsi.
Liga 2 Kian Tak Pasti, PSIM Yogyakarta Liburkan Tim
Tidak jelasnya kompetisi Liga 2 2020 menjadikan PSIM Yogyakarta menyerah. Klub Liga 2 ini meliburkan tim sampai batas waktu tak ditentukan.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.