Lepas dari Gendongan, Bayi di NTT Tercebur ke Laut

Seorang bayi 9 bulan tercebur ke laut saat dirinya bersama ayah dan ibu berada di sebuah kapal di NTT.
Bayi dan ayah ibunya, serta polisi yang menyelamatkannya dari laut di NTT, Sabtu 4 Januari 2020. (Foto: Tagar/Antara)

Kupang - Seorang bayi berusia 9 bulan, Chalinda Tansantrisna, tercebur ke laut saat dirinya bersama ayah dan ibu berada di kapal cepat KM Cantika 77, yang akan bersandar di Pelabuhan Biu, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Beruntung seorang personel polisi dari Polsek Sabu Timur, Brigpol Alfred Nikodemus Dimu langsung melompat ke laut dan berhasil menyelamatkan bayi tersebut.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Johanes Bangun, Minggu 5 Januari 2020 menyebut, peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu 4 Januari 2020 pukul 18.00 WITA.

Dia menjelaskan, peristiwa terjadi ketika kapal cepat KM Cantika 77 yang terpaksa bersandar di Pelabuhan Biu, karena cuaca buruk di sekitar Pelabuhan Seba, Kecamatan Sabu Barat, yang merupakan tujuan berlabuh kapal.

Di antara para penumpang yang turun, ada Chalinda Tansantrisna yang sedang digendong ibunya, Angel Selan. Namun, tiba-tiba bayi tersebut terlepas dan tercebur ke laut.

Ayah korban, Kevin Tansatrisna langsung melompat ke laut untuk menolong anaknya. Namun Kevin mengalami kesulitan akibat kondisi gelombang dan arus laut yang cukup kencang.

Jatuhnya bayi menjadi perhatian banyak pihak karena sangat disayangkan apalagi dalam situasi cuaca buruk seperti ini

"Secara spontan, personel kami Brigpol Alfred Nikodemus Dimu juga langsung melompat untuk menolong ayah dan bayi tersebut hingga akhirnya berhasil diselamatkan," kata Johanes dikutip dari Antara.

Bayi tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Bolou untuk mendapat perawatan medis dan sudah dalam keadaan aman dan sehat. Hanya saja dokter menyarankan apabila dalam beberapa hari ke depan, bayi mengalami batuk atau pilek, segera dibawa ke rumah sakit untuk memastikan air laut tidak masuk ke paru-parunya.

Johanes kemudian meminta pengelola kapal cepat Cantika 77 mengorganisir kedatangan dan keberangkatan penumpang secara baik dan dilengkapi peralatan keselamatan memadai.

Ditambahkan, pihak syahbandar di Kabupaten Sabu Raijua juga agar memperhatikan kelengkapan dermaga seperti lampu dan tangga darat untuk kepentingan penumpang.

"Jatuhnya bayi menjadi perhatian banyak pihak karena sangat disayangkan apalagi dalam situasi cuaca buruk seperti ini, karena itu pihak terkait harus mengantisipasi agar tidak ada lagi kejadian serupa," katanya.[]

Berita terkait
Hujan Angin, Tumbangkan Pohon di Matim NTT
Akibat hujan deras disertai angin kencang, beberapa pohon di Manggarai NTT tumbang mengenai rumah warga, beruntung tidak ada korban jiwa.
Jumlah Pekerja Migran NTT Meninggal di Luar Negeri
Pekerja migran Indonesia (PMI) adal NTT yang meninggal di luar negeri tahun 2019 mencapai 119, jumlah ini meningkat dari tahun 2018 sebanyak 115
Peringatan Dini Cuaca di Wilayah NTT
Memasuki tahun 2020 hujan lebat disertai angin kencang melanda beberapa Kabupaten kota di NTT.