Jakarta - Legenda AC Milan Zvonimir Boban tak mengunggulkan timnya saat menghadapi Inter Milan dalam Derby della Madonnina. Meski Milan bertindak sebagai tuan rumah dalam laga Serie A Italia di Stadion San Siro, Minggu 22 September 2019 dini hari WIB, namun mereka kurang diunggulkan saat menjamu rival satu kota.
Boban yang kini menjabat sebagai Chief Football Officer (CFO) Milan menilai I Rossoneri lebih berstatus underdogs di derby. Pasalnya tim asuhan Paolo Giampaolo masih dalam proses pembentukan dan pematangan tim.
Giampaolo masih mencari bentuk dan karakter permainan tim. Dari tiga laga pertama kompetisi, penampilan Milan memang kian membaik. Setelah kalah 0-1 dari Udinese, mereka kemudian menang atas Brescia dan Verona dengan skor sama, 1-0.
Kami masih memulai dalam sebuah proses. Kami masih butuh waktu. Ini yang menjadikan Inter lebih difavoritkan ketimbang kami. Meski demikian, derby tetap merupakan pertandingan yang terbuka
Dengan perolehan enam poin, Milan masih tertahan di peringkat tujuh. Tak hanya problem performa, produktivitas gol tim juga kurang bagus. Milan hanya mampu mengoleksi dua gol di tiga laga pertama ini.
Kontras dengan pencapaian sempurna Inter. Mereka memenangi tiga pertandingan sehingga menduduki puncak klasemen dengan poin sembilan. Hanya di pertandingan Liga Champions saat menjamu Slavia Pragua, Inter mengalami penurunan. Bahkan I Nerazzurri nyaris tumbang sebelum bermain imbang 1-1.
"Kami masih memulai dalam sebuah proses. Kami masih butuh waktu. Ini yang menjadikan Inter lebih difavoritkan ketimbang kami. Meski demikian, derby tetap merupakan pertandingan yang terbuka," kata Boban seperti dikutip Sempre Inter.
"Di derby, yang penting adalah bagaimana mengendalikan emosi. Saya pernah harus membayar harga saat tidak mengendalikan emosi saat bermain," ujarnya lagi
Boban justru memuji strategi yang diterapkan pelatih Inter Antonio Conte. Menurutnya skema 3-5-2 yang dimainkan Conte menjadikan tim lebih fleksibel.
"Skema itu lebih mudah dibandingkan ketika bermain dengan empat bek," kata Boban yang bermain selama 10 musim di Milan.
Meski demikian, mantan pemain tim nasional Yugoslavia dan Kroasia ini menilai derby tetap merupakan pertandingan yang berbeda dibandingkan lainnya. Menurutnya tampil di sebuah derby dibutuhkan keberanian dan kekuatan karena tekanan yang sangat besar.
"Sulit untuk menjelaskan dengan kata-kata tentang derby. Bila Anda tak pernah bermain di derby, Anda akan sulit menjelaskan. Dan, saat Anda tampil, Anda tidak bisa melukiskan bagaimana kekuatan, gairah dan tekanan di pertandingan itu. Dan Anda harus punya keberanian untuk menghadapinya," kata dia.
Boban sendiri memiliki dua laga derby yang tak dilupakannya. Saat itu, Milan menang 6-0 atas Inter, 11 Mei 2001. Selain itu saat Milan 5-0 di Piala Italia.
"Derby dengan skor 6-0 memang benar-benar gila. Demikian pula kemenangan 5-0 di Piala Italia. Tetapi kami juga pernah mengalami kekalahan. Namun setiap kemenangan selalu menjadikan kami merayakannya dengan penuh emosi. Pertandingan itu akan selalu Anda ingat," tutur eks gelandang serang yang ikut membawa Milan juara Serie A empat kali dan sekali juara Liga Champions sebelum pensiun pada 2001. []