Lebih Mencolok Hasil Kinerjanya, Jokowi Diprediksi Unggul Debat Pilpres Pertama

Jokowi sudah bisa membuktikan kepada rakyat dengan kinerjanya.
Capres petahana nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan sambutan saat Deklarasi Dukungan untuk pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Maruf Amin di Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (12/1/2019). Deklarasi dukungan untuk kemenangan pasangan capres-cawapres Jokowi-Maruf tersebut digagas oleh Gerakan Alumni Universitas Indonesia (UI) dan sejumlah alumni universitas di Indonesia. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta, (Tagar 16/1/2019) - Calon presiden dan wakil presiden akan bertarung dalam debat perdana, Kamis 17 Januari 2019. Bagi calon wakil presiden nomor urut satu, Ma'ruf Amin, pun calon wakil presiden nomor urut dua Sandiaga Uno debat tersebut menjadi pertama kalinya.

Namun untuk Joko Widodo juga Prabowo Subianto, debat esok, akan jadi rematch. Debat menjadi penentuan, apakah Jokowi mampu mempertahankan dan mengambil suara publik dengan meneruskan pekerjaannya selama dua periode, atau Prabowo berhasil merebut dan menggantikan dirinya sebagai presiden.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, untuk debat perdana sebenarnya kubu Jokowi tak perlu khawatir. Sebab, Jokowi diperkirakan masih unggul ketimbang Prabowo.

"Yang jelas hari ini, Pak Jokowi masih dibilang yang namanya incumbent masih di atas angin, masih unggul dalam konteks debat perdana ini," ujarnya usai Diskusi Publik Indonesia Political Review (IPR) "Debat Perdana, Siapa yang Unggul?" di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).

Kenapa Jokowi unggul? Sebagai incumbent, paling tidak Jokowi sudah bisa membuktikan kepada rakyat dengan kinerjanya. Bahwa ia telah berusaha untuk menyelesaikan masalah terkait isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme, yang menjadi tema di debat perdana nanti.

"Kalau saya melihatnya secara objektif dari kinerja. Kinerja Pak Jokowi bisa diukur ukurannya apa? Kinerja di bidang hukum sudah ada bisa dilihat di hasil survei," jelas dia.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang KomarudinDirektur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin di Diskusi Publik Indonesia Political Review (IPR) "Debat Perdana, Siapa yang Unggul?" di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/1). (Foto: Tagar/ Nuranisa Hamdan Ningsih)

"Kinerja di bidang pemberantasan korupsinya sudah ada. Semua sudah ada dan sudah terbuka sudah dinilai masyarakat. Bisa dicek dari lembaga survei yang sudah ada," sambungnya.

Dalam sejumlah survei, menurut Ujang yang juga pengamat politik itu, kinerja Jokowi dinilai baik oleh masyarakat. Artinya Jokowi sudah mendapatkan nilai plus untuk nilai konteks debat.

"Ketika masyarakat mengatakan kinerja Jokowi di atas 70 artinya baik, nilainya bisa B plus dalam konteks tadi debat perdana itu isu-isu itu," bebernya.

Dengan rentetan kinerja pembuktian selama Jokowi menjadi presiden, Jokowi sangat diuntungkan. Karena, logikanya kalau masyarakat tidak suka dengan Jokowi, maka hasil surveinya akan rendah dalam konteks isu tadi HAM, korupsi, hukum, terorisme.

Tapi, ia tak bisa memprediksi, apakah kubu Prabowo sudah punya strategi untuk melawan Jokowi, di debat esok.

"Saya tidak tahu apakah nanti Prabowo punya strategi khusus untuk melemahkan Pak Jokowi dalam debat, dalam konteks untuk mengurangi atau melemahkan elektabilitas," tutupnya.

Berita terkait
0
Jawaban Jokowi Saat Ditanya Pilih Puan Maharani atau Ganjar Pranowo Capres 2024
Apa jawaban Presiden Jokowi ketika wartawan bertanya kepadanya: pilih siapa capres untuk Pilpres 2024, Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.