Bandung – Provinsi Jawa Barat (Jabar) siap untuk melaksanakan pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dengan sejumlah langkah. Salah satunya adalah dengan membuat peta jalan pemulihan ekonomi 2020-2023. Hal itu disampaikan Gubernur Jabar. Ridwan Kamil. dalam sambutannya di upacara peringatan hari jadi ke-75 Jabar di halaman Gedung Sate Bandung, 19 Agustus 2020.
"Kami bagi tiga tahap, yakni tahap penyelamatan, pemulihan dan normalisasi dengan sejumlah sektor prioritas," kata Gubernur.
Gubernur mengatakan selama pandemi sektor pertanian justru tumbuh hingga di atas 7% sehingga menjadi sektor penting bagi pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Sementara UMKM, sebanyak 80% terdampak padahal menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Sehingga sektor UMKM juga menjadi prioritas pemulihan ekonomi melalui kolaborasi Pentahelix.
Sejumlah capaian positif juga disampaikan. Indeks desa di Jabar semakin membaik. Desa mandiri di Jabar kini mencapai 270 desa, desa maju sebanyak 1.632 dan dari total desa yang ada yakni 5.312 desa tidak ada yang masuk dalam kelompok desa tertinggal. "Selama dua tahun ini kondisi sosial ekonomi dan infrastruktur desa semakin meningkat," kata Gubernur Ridwan Kamil.
Jabar juga tetap menjadi provinsi dengan nilai investasi tertinggi nasional yakni sebesar Rp 57,9 triliun. Hal itu didukung dengan infrastruktur yang baik. Apalagi November 2020, Pelabuhan Patimban sudah dapat beroperasi dan tahun 2021 Tol Cisumdawu juga sudah beroperasi.
Jabar juga sudah mampu swasembada alat kesehatan untuk menangkal Covid-19. Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) juga sudah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Arab Saudi untuk menjadi embarkasi haji tahun 2021.
"Selama dua tahun berjalan, saya bersama pak wakil gubernur telah mendapatkan 92 penghargaan nasional dan internasional, salah satunya penghargaan desa digital tingkat Asia Pasifik. Opini WTP juga diraih Jabar untuk ke-9 kali. Bahkan tahun ini seluruh kabupaten dan kota di Jabar mendapatkan opini WTP dari BPK," kata Ridwan Kamil (Jo/jabarprov.go.id). []