Jakarta - Musisi Bob Geldof dari band rock The Boomtown Rats dengan dibantu temannya Miedge Ure dari grup Ultra Vox mencoba menulis lagu Natal dan menyumbangkan seluruh keuntungan proyek tembang berjudul Do They Know It's Christmas? tersebut untuk korban bencana kelaparan di Ethiopia Benua Afrika.
Meski awalnya mereka mengira sumbangan tersebut hanya berkisar Rp 1,260 Milyar rupiah saja (70,000 pound), namun ternyata lagu itu meledak dan diterima dengan baik di pasaran dan mendulang pendapatan untuk disumbangkan hingga mencapai Rp 144 Milyar (8 juta Pound).
Geldof mendapat inspirasi lagu dan langsung menulisnya bersama Ure. Lirik berisi keprihatinan mereka atas bencana yang mendera umat manusia di benua lain tersebut.
Niat mulia Geldof disambut baik teman-teman musisi dari Inggris dan Irlandia. Tidak main-main, musisi papan atas saat itu seperti Duran-Duran, Boy George, dan Sting rela membantu proyek tanpa bayaran itu.
Dukungan juga datang dari kelompok band U2 dan solosi George Michael yang ikut ambil bagian dalam proyek itu diberi nama Band Aid.
Proses rekaman dilakukan di Sarm West Studios, London, sebulan sebelum hari Natal 25 Desember 1984. Musisi-musisi yang sebagian besar masih punya kesibukan rekaman dan tour dunia itu rela menghentikan aktivitas mereka demi proyek amal Geldof.
Geldof juga bekerja keras agar proses rekaman juga tidak memakan waktu lama. Untunglah rekaman bisa dikebut dalam satu hari saja. Delapan hari kemudian Do They Know It's Christmas? dirilis dibawah label Phonogram di Inggris dan Columbia di Amerika Serikat.
Rocker Juga Bisa Beramal
Kiprah amal para rocker tersebut juga disambut positif oleh publik. Hal ini sekaligus menjadi antitesis bagi anggapan publik bahwa pegiat musik rock biasanya dekat dengan hal negatif seperti obat-obatan terlarang dan seks bebas. Mereka menyukai lagu garapan Geldof tersebut.
Lagu itu bertengger di puncak tangga lagu Inggris selama lima minggu dan menjadi lagu Natal nomor satu tahun 1984. Single ini mendapat rekor penjualan tercepat dalam sejarah musik Inggris dengan penjualan sebesar 3,8 juta kopi.
Di seluruh dunia, tembang Do They Know It’s Christmas? berhasil terjual sebanyak 11,7 juta kopi hingga tahun 1989. Sebuah angka yang fantastis untuk sebuah proyek amal.
Meski mulanya Geldof hanya berharap proyek musiknya itu bisa menyumbang £ 70.000 (Rp 1,260 Milyar) untuk Ethiopia, nyatanya tembang itu mampu menyumbang sebesar £ 8 juta (144 Milyar) dalam waktu dua belas bulan setelah dirilis.
Kesuksesan lagu amal Do They Know It’s Christmas? Menyumbang dana untuk para korban kelaparan Ethiopia menginspirasi musisi-musisi di belahan Bumi lain untuk mengadakan gerakan serupa.
Michael Jackson kemudian menciptakan We Are the World yang dibawakan penyanyi beken dari Amerika Serikat untuk disumbangkan bagi Benua Afrika juga. Gitaris E Street Band Steven Van Zandt atau Little Steven membuat lagu Sun City untuk gerakan anti apartheid di Afrika Selatan. Proyek amal tersebut rata-rata juga mendulang sukses.
Live Aid
Keberhasilan Band Aid sebagai proyek musik amal membuat para musisinya bersemangat untuk menghelat gelaran amal yang lebih besar. Pada 13 Juli 1985, mereka mengadakan konser amal bernama Live Aid yang dipusatkan di dua tempat Stadion Wembley London Inggris dan Stadion JFK Philadelphia Amerika Serikat.
Musisi-musisi besar seperti Queen, Sting, Bob Dylan, Mick Jagger, U2, dan masih banyak lagi rela tampil tanpa dibayar di perhelatan tersebut.
Konser Live Aid mendapat keuntungan spektakuler. Harvey Goldsmith sebagai promotor pertunjukan mengaku konser tersebut mulanya hanya diperkirakan meraih 1 juta pound (Rp 18 Milyar), tetapi akhirnya berhasil mengumpulkan 150 juta pound (Rp 2,7 Trilyun).
Atas sumbangsihnya itu, musisi Bob Geldof kemudian mendapat gelar ksatria dari Kerajaan Inggris. []
