Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI memiliki kemampuan untuk bersaing dengan bank asing di jaringan internasional. Sebagai bank pelat merah, BNI cabang Tokyo, Jepang mencapai laba yang semakin membaik dari tahun ke tahun.
"Ke depannya BNI Tokyo akan tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai," ujar General Manager BNI Tokyo Muhamad Emil Azhary seperti dikutip Tagar dalam siaran pers BNI, Senin, 7 September 2020.
Berdasarkan Foreign Banks in Japan Survey 2020, BNI Tokyo menempati peringkat ke-29 dari 56 bank asing yang beroperasi di Jepang dilihat dari sisi perolehan laba untuk periode 2020. Posisi tersebut naik 10 level dari posisi sebelumnya yakni 39 periode 2019.
Selain kenaikan peringkat dari sisi laba, BNI Tokyo juga menempati peringkat 10 dari 56 bank asing di Jepang dari segi efisiensi. Peringkat tersebut melonjak dari peringkat 41 pada 2019 lalu.
Menurut Emil pencapaian tersebut menunjukkan BNI Tokyo lebih efisien dan lebih efektif dalam mengoptimalkan earning asset dan liabitilites. Padahal, jika dibandingkan dari segi aset, kata dia beberapa bank asing justru memiliki aset lebih besar ketimbang aset BNI Tokyo.
"Salah satunya dengan selektif dalam memilih portfolio aset dan tetap mencari peluang bisnis baru di tengah kondisi pandemi dan perlambatan ekonomi global," tuturnya.
Hingga Semester I 2020, pendapatan sebelum pajak BNI Tokyo tercatat mencapai USD 7,26 juta atau tumbuh 46 persen year-on-year (yoy). Pendapatan juga didukung oleh pertumbuhan Fee Based Income yang naik 51 persen yoy mencapai USD 3,35 juta dan Net Interest Income yang tumbuh 26 persen mencapai USD 6,52 juta.
BNI beroperasi di Jepang sejak tahun 1959. Sebagai bank BUMN, BNI Kantor Cabang Tokyo yang berkantor di Kokusai Building, Marunouchi, Chiyoda, Tokyo mengemban misi mendukung perkembangan hubungan ekonomi antara Jepang dan Indonesia. []