Untuk Indonesia

Laba Bank BTN Semester I Bisa Turun Hingga 50 Persen

Kinerja Bank BTN semester I jauh dari memuaskan. Diperlukan langka strategis untuk mencapai target yang disasar.
Foto: btn.co.id

Oleh: Yossy Girsang

Pandemi Corona mengggoyang kinerja bank. Pada 14 Juli 2020, Manajemen Bank BTN memberikan laporan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank BUMN tersebut mengalami gangguan kinerja akibat dari Pandemi Covid-19. Surat yang ditandatangani Corporate Secretary Division PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk itu menyatakan, perusahaan yang berkode saham BBTN tersebut masih melakukan penutupan terhadap empat Kantor Kas. Rinciannnya adalah:

1. Dua Kantor Kas yang berada pada universitas yang masih melakukan penutupan operasional

2. Dua Kantor Kas di Rumah Sakit rujukan pemerintah untuk penanganan Covid 19

Direksi dari Bank BTN memprediksi penurunan pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti akan mencapai 25% tanpa adanya PHK maupun pemotongan gaji karyawan.

Angka ini jauh di atas rata-rata NPL bank umum konvensional di Indonesia sebesar 2,77% pada Maret 2020.

Namun dari sisi jumlah, ada pengurangan karyawan tetap dan tidak tetap sebanyak 168 orang dari yang sebelumnya pada 31 Desember 2019 berjumlah 11.498 menjadi 11.330 orang.

Ada yang mengejutkan publik. Direksi memperkirakan dengan penurunan pendapatan hingga 25%, ini berkontribusi negatif pada penurunan laba bersih lebih besar dari 25% --bahkan bisa sampai 50%. Ini bisa terjadi lantaran perusahaan masih belum mampu melakukan efisiensi yang tepat, guna mengimbangi penurunan pendapatan.

Berdasarkan Laporan Keuangan terakhir yang dirilis oleh Bank BTN untuk periode Maret 2020, pendapatan bunga bersih Bank BTN turun hingga -9,2% yaitu dari Rp 2,4 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 2,18 triliun pada kuartal I tahun ini. Sedang, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun hingga -36,8% dari Rp 723 miliar pada Kuartal I 2019 menjadi Rp 457 miliar pada periode yang sama tahun 2020.


Dengan kondisi semacam ini Bank BUMN yang dipimpin Pahala Nugraha Mansury –sebagai direktur utama- dan Chandra Hamzah –komisaris utama- masih memiliki pekerjaan rumah besar karena hingga kuartal I 2020, NPL gross atau kredit macet berada di level 4,91%. Angka ini jauh di atas rata-rata NPL bank umum konvensional di Indonesia sebesar 2,77% pada Maret 2020.

Maka, melihat kinerja yang menurun pada kuartal I 2020, maka besar kemungkinan juga kinerja dari Bank BTN atau saham BBTN akan turun signifikan pada Semester I 2020, sesuai dengan prediksi dari Manejemen Bank BTN. Tentu kita kita mengharap bank ini tetap bisa melaju –tanpa mengalami oleng yang berarti- di tengah badai pandemi corona ini. []

Yossy Girsang, anggota tim analis ekbis Tagar.

Berita terkait
Gadaikan KPR, BTN Terima Rp 850 Miliar dari SMF
PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) kembali melakukan upaya pendalaman modal melalui kerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)
Imbas Covid-19, BTN Tutup 4 Kantor Kas dan Laba Turun
Manajemen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BBTN mengakui pandemi Covid-19 berdampak terhadap pembatasan operasional.
BTN Masuk Top 3 ASEAN Tata Kelola Perusahaan
Bank BTN menjalankan dengan konsisten tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.