Magelang - Kuota pengunjung Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, yang sempat dibatasi akibat kondisi pandemi Covid-19 kini ditambah menjadi lebih banyak. Pengelola Borobudur pun menambah kekuatan petugas yang akan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
Sesuai kebijakan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah, kuota pengunjung kini ditambah menjadi 3.500 orang per hari.
"Penambahan kuota pengunjung ini sudah diberikan oleh Gugus Tugas Provinsi. Dari sebelumnya 3.000 orang menjadi 3.500 orang. Penambahan ini per 20 September 2020 kemarin," kata GM Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, I Gusti Putu Ngurah Sedana, Minggu, 18 Oktober 2020.
Putu menyebutkan, sejak adanya pandemi Covid-19, angka kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur menjadi terbatas. Hal itu sesuai dengan anjuran pemerintah pusat terkait dengan aturan protokol kesehatan.
Penambahan kuota pengunjung ini sudah diberikan oleh Gugus Tugas Provinsi. Dari sebelumnya 3.000 orang menjadi 3.500 orang.
Kuota pengunjung sempat dibatasi hanya sebanyak 1.500 orang di awal pembukaan Borobudur. Kemudian ditambah menjadi 2.000, lalu naik kembali hingga saat ini menjadi 3.500 orang.
"Protokol kesehatan tetap kami jalankan karena pilihan utama seperti itu," ujar Putu.
Menurutnya, protokol kesehatan sudah diterapkan sejak pengunjung tiba di kawasan Candi Borobudur. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, kemudian cuci tangan, penggunaan masker, jaga jarak, hingga adanya rambu-rambu protokol kesehatan yang dipasang di banyak titik.
"Dengan penambahan kuota ini, pastinya kami juga menambahkan personil. (Tugasnya) untuk mengantisipasi pengunjung yang berkumpul, kami ingatkan," ucap dia.
Baca juga:
- Wisata Adrenalin di Perosotan Pelangi Dusun Semilir Bawen
- Ratusan Wisatawan Mulai Kunjungi Karimunjawa Jepara
- Asram Edupark, Wisata Glamping yang Menyenangkan di Sleman
Untuk diketahui, angka kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur saat ini mencapai 300-400 orang di hari biasa. Sedangkan weekend bisa mencapai 1.300-2.000 orang.
"Tiap hari ada juga pengunjung yang putar balik tidak jadi ke Candi Borobudur, rata-rata 100 orang di hari biasa dan 300 orang di hari libur. Ada beberapa penyebabnya, seperti larangan naik ke bangunan candi, serta kewajiban menggunakan guide berbayar," imbuh Putu. []