Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi kediaman anak penderita hidrosefalus bernama Bayu Ardiansah (2,5 tahun) di Purwakarta. Tampak Bayu sedang dalam pangkuan Ibunya, Hesti, ada kakeknya dan keluarga terdekat.
Tak lupa Mensos menyapa Bayu. "Hai Bayu. Hayoo, mau bicara apa. Bayu anak pinter ya," kata Mensos dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Desember 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos mendengarkan penjelasan dokter Dian dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta, Asep Surya Komara. Dokter menyatakan, Bayu telah mendapatkan penanganan medis.
Melalui proses operasi, cairan di kepala Bayu dikeluarkan. Kemungkinan Bayu sembuh masih terbuka meskipun kemampuan motoriknya bisa jadi terganggu pasca-operasi.
Jadi yang penting Bayu mendapatkan penanganan dokter kondisinya masih bisa disembuhkan mudah-mudahan dengan begitu Bayu bisa lebih mandiri tidak bergantung pada orang di sekitarnya.
Di hadapan media, Mensos menyatakan, saat ini prioritas untuk Bayu adalah bagaimana tindakan medis segera dilakukan terhadap gangguan kesehatan yang diidapnya.
Sejalan dengan penjelasan dokter, Mensos menyatakan, semakin cepat tindakan medis dilakukan, kemungkinan Bayu sembuh semakin besar.
- Baca Juga: Mensos Instruksikan Pencairan Bansos di Surabaya Dilakukan Secara Manual
- Baca Juga: Bicara di Hadapan 200-an Pegawai, Mensos Ingatkan Mereka Agar Amanah dan Berkinerja
"Jadi yang penting Bayu mendapatkan penanganan dokter. Kondisinya masih bisa disembuhkan. Mudah-mudahan dengan begitu Bayu bisa lebih mandiri tidak bergantung pada orang di sekitarnya," kata Mensos usai mengunjungi Bayu.
Kepada keluarga Bayu, Mensos menyatakan akan membantu Bayu sampai bisa mandiri. Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyerahkan bantuan secara simbolis senilai Rp 23 000.000.
Bantuan merupakan kontribusi dari Balai Tan Miyat berupa bantuan kewirausahaan sebesar Rp 7.000.000 dan dari Balai Budi Dharma Rp 16.000.000.
Bantuan dari Balai Budi Dharma berupa pampers sebanyak 16 pak, susu 16 kotak; minyak kayu putih 120 mL sebanyak 3 botol; bubur beras merah sebanyak 11 renceng (132 sachet); 2 botol susu; sabun mandi bayi 2 buah; tisu kering 2 buah; tisu basah 4 pack; pakaian singlet anak 2 lusin; pakaian kemeja anak satu lusin; celana panjang satu lusin; setelan baju tidur selusin; uang tunai Rp 2.500.000; paket wirausaha; paket nutrisi untuk nenek dan kakek 2 paket; handuk 2 buah; mainan anak 2 buah; parcel buah 1 buah dan etalase untuk jualan.
Kemensos telah melakukan asesmen terhadap Bayu melalui Balai Budhi Dharma dengan mengirimkan pekerja sosial dan perawat didampingi oleh pendamping rehsos Kabupaten Purwakarta, Selasa, 28 Desember 2021. Saat ini, tim dokter dan pendamping melakukan terapi agar Bayu bisa mengkonsumsi makanan lain selain bubur merah.
Balai Budhi Dharma telah memberikan bantuan berupa uang tunai untuk biaya transportasi kontrol ke rumah sakit sebesar Rp2.500.000; penyuluhan kesehatan oleh perawat Budhi Dharma terkait perawatan anak penderita hidrosefalus; dan penguatan motivasi kepada keluarga.
- Baca Juga: Mensos Yakin Gotong Royong Mampu Atasi Masalah Seberat dan Sesulit Apapun
- Baca Juga: Bantu Korban Terdampak Gempa NTT, Mensos Cek Langsung Gudang Bantuan Bekasi dan Instruksikan Pengiriman
Bayu menderita hidrosepalus sejak lahir dan sekarang tinggal bersama orangtua dari pihak ibu (kakek dan nenek) di Kampung Nanggleng RT 01/01 Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Nenek dan kakek Bayu mengalami kesulitan ekonomi untuk biaya transportasi kontrol ke rumah sakit dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Untuk asupan nutrisi, Bayu hanya bisa minum susu dan makan makanan bayi. Bayu sudah menjalani 6 kali operasi dan sudah terpasang VP Shunt untuk mengurangi cairan otaknya. Saat ini Bayu membutuhkan kontrol ke rumah sakit untuk mengecek kondisi dan pemasangan VP Shunt tersebut. []