Kunjungan Jokowi di UEA Hasilkan Komitmen Investasi 32,7 M Dolar AS

Kunjungan Presiden Jokowi ke UEA pada minggu ini berhasil menghasilkan komitmen investasi senilai 32,7 miliar dolar AS
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Rabu, 3 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - Courtesy/BPMI Setpres/Laily Rachev)

Jakarta - Pemerintah Indonesia terus berusaha mendorong percepatan realisasi investasi di dalam negeri dengan memberikan dengan memperlihatkan sejumlah daya tarik, mulai dari percepatan perizinan hingga pemberian insentif. Fathiyah Wardah melaporkannya untuk VOA.

Upaya pemerintah untuk terus menggalakkan investasi di dalam negeri tampaknya semakin membuahkan hasil. Hal ini dibuktikan dalam kunjungan terbaru Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Uni Emirat Arab (UEA) pada minggu ini di mana lawatan tersebut berhasil menghasilkan komitmen investasi senilai 32,7 miliar dolar AS.

Dalam jumpa pers secara virtual dari ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi, pada Kamis, 4 November 2021, dini hari waktu Jakarta, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan di hari pertama kunjungannya ke negara Arab Teluk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengadakan pertemuan dengan Putera Mahkota Abu Dhabi sekaligus pemimpin de facto UEA Syekh Muhammad bin Zayid al-Nahyan.

Menlu RetnoMenteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto: Tagar/Instagram/@retno_marsudi)

Retno menambahkan pertemuan antara kedua pemimpin itu, yang berlangsung sekitar 2,5 jam, membahas berbagai macam isu, termasuk di antaranya kerjasama energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.

"Selama kunjungan ini, terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai 32,7 miliar dolar AS dari 19 perjanjian kerjasama yang akan dipertukarkan besok di Dubai," kata Retno.

Ia kemudian menyebutkan beberapa komitmen bisnis dan investasi yang terjalin antara Indonesia dan UEA, di antaranya adalah kerjas ama antara INA (Otoritas Investasi Indonesia) dan Abu Dhabi Growth Fund, kerja sama antara INA dan perusahaan logistik DP World, kerja sama di bidang pembangkit listrik terapung antara Pertamina dan perusahaan energi terbarukan Masdar, serta manufaktur dan distribusi vaksin COVID-19.


jokowi tiba di abu dhabiPresiden Jokowi tiba di Terminal Kepresidenan Bandara Internasional Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), 2 November 2021 (Foto: setkab.go.id - BPMI Setpres/Laily Rachev)

Selain mengamankan kesepakatan dalam sejumlah kerja sama bisnis, Jokowi dan Bin Zayid juga membahas mengenai keberlanjutan dari proses Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Menyeluruh atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Kedua belah pihak sepakat agar perjanjian tersebut dapat segera rampung setidaknya pada Maret 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan komitmen investasi sebesar 32,7 miliar dolar AS itu merupakan akumulasi dari investasi yang dikelola oleh INA dan Kementerian Investasi.

bahlilBahlil Lahadalia. (Foto: voaindonesia.com/Wikipedia)

"Dalam konteks itu, pemerintah Indonesia telah bersepakat untuk bagaimana mendorong percepatan realisasi investasi dengan cara memberikan keyakinan dan jaminan kepada para investor untuk bagaimana percepatan perizinan termasuk di dalamnya percepatan persoalan-persoalan yang sifatnya menjadi kewajiban negara, termasuk di dalamnya insentif," ujar Bahlil.

Di samping itu, kata Bahlil, pemerintah akan membangun kolaborasi yang baik antara investor dari UEA dengan pengusaha Indonesia termasuk dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Ia menjelaskan bahwa tercapainya komitmen investasi tersebut menunjukkan citra Indonesia yang semakin baik di mata para investor UEA. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus memberikan jalan mudah bagi investor dari berbagai negara untuk memudahkan mereka merealisasikan komitmen investasinya di Indonesia selama sesuai aturan hukum yang berlaku.

Dalam kunjungan tersebut, Bahlil juga dijadwalkan akan menghadiri pertemuan forum bisnis Indonesia-UEA pada Kamis, 4 November 2021, di mana ia akan melakukan pembicaraan dengan perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS).

Bahlil berharap pertemuan forum bisnis tersebut dapat menghasilkan komitmen investasi lebih dari 35 miliar dolar AS.

jokowi dan menteri pea di hutan mangrove abu dhabiPresiden Joko Widodo bersama Menteri Energi dan Infrastruktur PEA, Suhail Al Mazrouei, berjalan di Jubail Mangrove Park yang terletak di Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, PEA, Rabu, 3 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - Courtesy/BPMI Setpres/Laily Rachev)

Sementara itu, Presiden Jokowi juga tak lupa untuk mengundang Bin Zayid untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang akan dilangsungkan di Bali pada Oktober 2022. Indonesia akan memegang tampuk presidensi kelompok negara G20 mulai 1 Desember 2021 mendatang.

G20 juga akan bekerja sama dengan berbagai mitra di Indonesia dalam berbagai sektor, di antaranya pada bidang pembangunan kota pintar, telekomunikasi, dan pengembangan laboratorium genomic (fw/rs)/voaindonesia.com. []

Presiden Jokowi Disambut Putra Mahkota Abu Dhabi di Istana Al-Shatie

Presiden Joko Widodo Tiba di Abu Dhabi

Jokowi Pembicara Utama di Abu Dhabi Sustainable Week

Waskita Bangun Masjid Replika Sheikh Zayed Abu Dhabi di Solo

Berita terkait
Wamenlu RI Kunjungi UEA dan Qatar untuk Gaet Investasi
Wamenlu Mahendra Siregar, menjelaskan dia melakukan pertemuan dengan petinggi salah satu perusahaan ritel terbesar di UEA, Lulu Group International
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.