Kubu Jokowi Beberkan Cara untuk Menangkal Kampanye Hitam

Kampanye hitam sengaja dilakukan oleh pihak yang tak bertanggungjawab.
Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari (keempat dari kanan). (Foto: Instagram/evndari)

Jakarta, (Tagar 27/2/2019) - Kurang dari dua bulan Pilpres akan diselenggarakan. Namun, kampanye hitam masih menyerang calon pasangan nomor urut satu (01) Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Seperti, kampanye hitam yang dilakukan oleh relawan Pepes (Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi) bahwa Jokowi akan melegalkan pernikahan sejenis.

Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai, memang kampanye hitam sengaja dilakukan oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

"Sebelah memang sengaja pakai kampanye hitam atau black campaign untuk kampanye. Pendukungnya dibela meski pakai fitnah dan hate speech, pembodohan dan manipulasi dihalalkan. Ini menyedihkan, ingin menang tanpa gagasan pembangunan," jelasnya kepada Tagar News, Selasa (26/2) malam.

Untuk itu, menurutnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf akan melaporkan tindakan dari relawan tersebut. Sebab, fitnah menurutnya tidak boleh, baik masa kampanye maupun sikon biasa.

"Tetap harus ditangani polisi, TKN akan melaporkan karena melanggar UU ITE, KUHP (bohong), hate speech," tegas Sekretaris Badan Pelatihan PDI Perjuangan tersebut.

Sebagai antisipasi, PDI Perjuangan akan tetap memantau gerak gerik adanya black campaign, sambil kampanye positif door to door menjelaskan program dan capaian Jokowi sebagai petahana. Sambil, melaporkan pada penegak hukum.

"Ya, sambil TKD melaporakan nya ke polisi. Karena sudah ada TKD kan sampai Kabupaten/Kota," jelasnya.

Senada dengan Eva, Juru Bicara TKN Irma Suryani Chaniago akan melakukan strategi ketuk pintu untuk mencegah black campaign paslon nomor urut satu (1) itu.

"Kami dari TKN melakukan strategi ketuk pintu, kami menyampaikan program kerja," bebernya.

Selain menyampaikan program, TKN akan meluruskan isu negatif yang berkembang di masyarakat. Bahwa isu negatif tersebut adalah hoaks yang diproduksi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Selain meluruskan berita berita fitnah, hoaks dan SARA yang masif yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," tandasnya. []

Berita terkait