Kubu 02 Demo di Jakarta, PAN Jabar Tunggu Perintah

PAN Jabar masih menunggu arahan DPP terkait pengerahan massa untuk ksi people power bersama kubu Prabowo-Sandiaga di Jakarta.
Ketua Harian DPW PAN Jawa Barat Hasbullah Rahmad. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - DPW PAN Jawa Barat (Jabar) masih menunggu arahan DPP PAN, terkait pengerahan massa untuk bergabung aksi people power atau kedaulatan rakyat bersama kubu Prabowo-Sandiaga di Jakarta.

"Belum ada perintah atau arahan dari DPP PAN untuk bergabung melakukan aksi di Jakarta," tutur Ketua Harian DPW PAN Jabar Hasbullah Rahmad saat ditemui di DPRD Jabar, Bandung, Rabu 22 Mei 2019.

Selain itu, kata Hasbullah, DPW PAN Jabar pun sampai saat ini masih menunggu sikap politik pasca penetapan hasil rekapitulasi Pilpres 2019 yang konon katanya akan disampaikan pada 22 Mei 2019.

Namum sampai saat ini DPW PAN Jabar belum diberikan arahan atau panggilan ke Jakarta untuk melakukan konsolidasi atau musyawarah terkait sikap politik.

"Sama sekali belum ada arahan mau dibawa kemana koalisi ini. DPW PAN di Jabar masih menunggu," tegas dia.

Sebelumnya, HM Rizal Fadillah yang kini menjabat sebagai Sekretaris PW Muhammdiyah Jabar dan sebagai Ketua Tim Advokasi Ormas ANNAS atau Aliansi Nasional Anti Syiah dan juga caleg DPR RI dari PAN mengakui dirinya bergabung dengan aksi people power atau kedaulatan rakyat bersama kubu Prabowo-Sandiaga di Jakarta.

"Dan kami pun mendorong untuk yang lain berangkat, soal hasil itu urusan lain." kata Rizal.

Rizal menambahkan, dirinya sangat menyayangkan sikap Pemerintah Provinsi Jabar ataupun tokoh-tokoh lainnya di Jabar yang mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi people power atau kedaulatan rakyat di Jakarta.

"Terkait aksi 22 Mei Pemerintah Provinsi Jabar seharusnya tak boleh melarang orang untuk mendengarkan hasil pemilu atau aksi lainnya karena tidak melanggar hukum," kata dia.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.