Kualitas Layanan Program BPJS Kesehatan Semakin Baik Berkat Digitalisasi

Kualitas layanan program BPJS Kesehatan kian baik dengan terus tingkatkan inovasi digital taktis dan strategis agar lebih unggul di masa depan
Suasana pelayanan BPJS Kesehatan. (Foto: bpjs-kesehatan.go.id)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

TAGAR.id - Sebelum ada program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan setelah rontgen hasil ditunggu atau menunggu surat keterangan untuk mengambil hasil beberapa hari kemudian.

Tapi, sekarang jauh berbeda. Baru beberapa menit setelah keluar dari ruang rontgen di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur, petugas loket yang melihat penulis tetap menunggu, mengatakan: “Pak, tidak usah tunggu hasil, sudah dikirim langsung ke dokter yang merujuk!”

Bukan main. Rupanya antar Poli sudah online. Teknologi dimanfaatkan oleh BPJS Kesehatan untuk tingkatkan kualitas layanan.

Benar saja. Ketika kembali ke Poli Jantung di RSUD Budhi Asih dan dipanggil masuk ke ruang dokter, eh, di layar komputer Pak Dokter sudah ada hasil rontgen.

Ini benar-benar menakjubkan jika dibandingkan dengan kondisi sebelum digitalisasi. Dulu hasil rontgen dalam bentuk negatif film berukuran besar, sekitar 50 cm persegi. Dokter menempelkannya di kaca yang diterangi dengan lampu dari belakang.

“Pak, silakan pilih. Ini ada beberapa rumah sakit yang bisa jadi rujukan,” kata petugas di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yaitu Apotek & Klinik Pratama Melati di Pisangan Lama, Jakarta Timur.

Dengan memilih rumah sakit (RS) rujukan Tipe C, seperti rumah sakit umum daerah (RSUD) dan rumah sakit swasta Tipe C, yang ditawarkan BPJS Kesehatan sehingga semua jadi jauh lebih mudah. Di FKTP sudah diatur jadwal kunjungan ke Poli di RS yang dipilih karena semua online. Rujukan berlaku selama tiga bulan.

Di loket pendaftaran di RS rujukan tinggal minta nomor antrean dengan menunjukkan surat rujukan dari FKTP dan Kartu Berobat di RS yang dituju.

“Ini nomor antreannya, Pak, nanti dipanggil ke loket untuk sidik jari,” kata Satpam. Beberapa Poli di RS Budhi Asih pasien tinggal tekan jempol ke alat khusus semua informasi muncul di layar komputer petugas loket.

SEPContoh SEP/Surat Eligibilitas Peserta.  (Sumber: bpjsdataanalytics.com)

Tak lama kemudian terdengar suara printer dan SEP (Surat Eligibilitas Peserta) pun muncul. SEP bukti kelayakan seseorang jalani pemeriksaan medis rawat jalan.

“Silakan, Pak, langsung ke Poli, ya,” kata petugas loket sambil menyerahkan SEP dalam rangkap tiga. Salah satu untuk keperluan mengambil obat di apotek.

Di Poli yang dituju pun cukup meletakkan SEP di tempat yang disediakan untuk menunggu panggilan. Tidak ada nomor urut di Poli karena panggilan tergantung dari kedatangan medical record, lebih dikenal sebagai status, pasien.

Setiap Poli mempunyai tahapan sebelum sampai ke dokter. Mulai dari memeriksa tekanan darah di beberapa Poli atau memeriksa mata di Poli Mata.

“Di layar komputer ini bisa diketahui semua tentang pasien,” ujar dr Ananda Setiabudi, SpS, di Poli Syaraf, RSUD Budhi Asih. Mulai dari riwayat penyakit sampai obat yang pernah diberikan. Dokter pun tidak lagi menulis nama obat di resep, cuma dengan kode-kode tertentu yang akan dibaca oleh petugas di apotek.

Lagi-lagi ini berkat digitalisasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. “Bapak tanggal 1 bulan depan kontrol. Harap membawa rujukan baru khusus untuk Poli Mata,” kata petugas administrasi di Poli Mata.

Kemudahan lain dengan digitalisasi adalah rujukan antar Poli. Tidak perlu lagi ke FKTP untuk minta rujukan tapi cukup minta rujukan ke dokter untuk ke Poli tujuan baru. Petugas administrasi akan mencari tanggal dan jam yang tersedia di Poli tujuan baru.

Yang perlu diperhatikan adalah tentang masa berlaku surat rujukan dari FKTP kalau masih berlaku bisa dipakai untuk pertama kali ke Poli baru. Tapi, ada juga yang meminta rujukan baru khusus ke Poli tujuan baru.

aplikasi jknAplikasi Mobile JKN dari BPJS Kesehatan. (Foto: bpjs-kesehatan.go.id)

Untuk berbagai informasi terkait BPJS Kesehatan juga tersedia aplikasi Mobile JKN yang bisa diunggah di Google Play melalui ponsel. Tersedia menu peserta, ubah data peserta, ketersediaan tempat tidur, pendaftaran pelayanan, premi, konsultasi dokter, jadwal tindakan operasi, skrining kesehatan, obat yang ditanggung, catatan pembayaran, pendaftaran peserta, pembayaran, riwayat pelayanan, informasi dan pengaduan, serta info JKN.

Peningkatan kualitas layanan, antara lain di sektor digitalisasi, merupakan inovasi yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peningkatan mutu dan penyelenggaraan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dalam hal ini BPJS Kesehatan.

Untuk itulah secara rutin BPJS Kesehatan melakukan kajian, riset, uji coba dan pengembangan di berbagai sektor untuk memetakan kebutuhan stakeholders (pemangku kepentingan. BPJS Kesehatan pun terus melebarkan sayap dengan langkah-langkah yang taktis dan strategis agar pelayanan Program JKN kian maju di masa depan. Ini agar akses layanan selaras dengan sisi kemudahan maupun ketersediaan layanan.

Jumlah peserta BPJS Kesehatan sampai 31 Juli 2022 capai 242.369.038. Tahun 2021 cakupan kepesertaan Program JKN 86,9% penduduk Indonesia, melebihi target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) sebesar 85%. Per Mei 2022 cakupannya 88,6%. Ini melewati target RPJMN tahun 2022 yaitu 87%. Target RPJMN 2024 sebesar 98% penduduk Indonesia terlindungi Program JKN.

Kalau dipikir-pikir seakan tidak masuk akal. Dengan iuran per orang per bulan untuk Kelas 1 sebesar Rp 150.000, Kelas 2 Rp 100.000 dan Kelas 3 Rp 35.000 seorang peserta BPJS Kesehatan bisa menjalani pengobatan dan perawatan sampai puluhan juta rupiah. Bahkan, bagi saudara-saudara kita yang harus menjalani dialisis biaya puluhan juta rupiah sekali jalan, ada yang dua atau tiga kali sebelum seumur hidupnya.

Untuk itulah peserta BPJS Kesehatan harus memahami filosofi kolektibilitas iuran agar finansial Program JKN tetap kokoh untuk membiayai pelayanan kesehatan semua peserta tanpa pengecualian.

Prinsip dasar iuran adalah untuk saling dukung sehingga kepatuhan membayar iuran jadi penting agar roda keuangan BPJS Kesehaan terus berputar untuk bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan perawatan dan pengobatan. (Bahan-bahan dari: bpjsdataanalytics.com, bpjskesehatan.go.id, askes.bpjs-kesehatan.go.id dan sumber-sumber lain). []

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Terbaru, Begini Cara Cetak Kartu BPJS Kesehatan Online 2022
Setiap peserta BPJS Kesehatan pasti akan mendapatkan kartu keanggotaan BPJS Kesehatan baik dalam bentuk fisik dan kartu non fisik.
0
Kualitas Layanan Program BPJS Kesehatan Semakin Baik Berkat Digitalisasi
Kualitas layanan program BPJS Kesehatan kian baik dengan terus tingkatkan inovasi digital taktis dan strategis agar lebih unggul di masa depan