Kronologi Video Call Tantang Duel Berujung 1 Tewas di Bantul

Dua pria saling tantang adu duel melalui video call berujung satu tewas di Bantul, Yogyakarta. Berikut kronologi yang menggegerkan tersebut.
Kapolsek Sewon AKP Suyanto saat memberikan keterangan pers tentang perkara penganiayaan berat di Sewon, Bantul, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Faya Lusaka Aulia)

Bantul - Kejadian menggegerkan terjadi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dua pria saling menantang duel melalui video call, berujung satu orang tewas setelah ditebas senjata tajam beberapa kali. Kronologi kejadian ini terungkap dalam jumpa pers yang digelar Polsek Sewon, Jumat, 15 Januari 2021.

Kapolsek Sewon, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suyanto mengatakan peristiwa duel ini merupakan penganiayaan berat yang direncanakan terlebih dahulu hingga menyebabkan kematian seseorang. Pada kejadian tersebut modus dari pelaku yaitu dengan menggunakan senjata tajam sehingga korban CW, 39 tahun, warga Boyolali, Jawa Tengah, tidak berdaya.

Baca Juga:

Sementara itu motifnya yaitu pelaku berinisial AC, 29 tahun, tersinggung atau merasa tertantang pada saat video call atas pernyataan korban yang menyebut tak pateni (saya bunuh). "Pelaku menghabisi nyawa korban dengan senjata tajam, karena tersingung dengan ucapan korban,” jelas AKP Suyanto saat jumpa pers di Polsek Sewon, Jumat, 15 Januari 2021.

Adapun kronologi dari kejadian ini bermula saat pelaku sedang di rumah bersama empat orang temannya (saksi). Kemudian salah satu saksi sedang video call dengan korban yang mengajak main ke kosnya di daerah Kretek, Bantul. Karena sinyal buffering, pelaku menanyakan siapa yang menelfon dan meminta handphone dari saksi.

Pelaku menghabisi nyawa korban dengan senjata tajam, karena tersingung dengan ucapan korban.

Dari itu kemudian terkoneksi kembali dan terjadi pembicaraan melalui video call antara korban dan pelaku hingga keluar pernyataan dari korban tak pateni. Tak lama kemudian karena merasa tertantang, pelaku keluar rumah yang berada di Dusun Semail RT 06, Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. 

Pelaku hanya berkata keluar sebentar kepada teman-temannya. Ternyata pelaku ke rumah seorang saksi berinisial BJ yang berada di RT sebelah, tepatnya RT 05, di mana korban sedang main di rumah tersebut. 

Sesampai di tempat kejadian perkara (rumah BJ di RT 05) pelaku menanyakan kepada korban sido paten-patenan ora (jadi bunuh-bunuhan nggak)?”. Melihat respons korban hanya senyum-senyum, pelaku merasa jengkel kemudian menyerang menggunakan senjata tajam jenis parang. Korban menangkis lebih dari tiga kali serangan tersebut.

Baca Juga:

Hingga akhirnya sabetan pelaku tidak mampu lagi ditangkis oleh korban. Sabetan mengenai leher sebelah kanan membuat korban tumbang berlumur darah. “Ditangkis lebih dari tiga kali oleh korban. Hingga akhirnya tumbang berlumur darah,” jelas AKP Suyanto.

Saat ini korban masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta untuk dilakukan visum luar dan dalam. Sementara pelaku telah ditangkap dan diamankan di Polsek Sewon. []

Berita terkait
Polres Bantul Jelang Subuh Gagalkan Perkelahian Massal
Polres Bantul menjelang subuh menggagalkan perkelahian massal antarwarga di Lapangan Wijirejo, Kapanewon/Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Janjian Tawuran Massal Jelang Subuh ala Pelajar Yogyakarta
Puluhan pelajar SMA di Sedayu, Bantul, Yogyakarta batal tawuran usai ketahuan polisi. Mereka kocar-kocir. Sebagian ditangkap di Minggir Sleman.
Perkelahian Massal di Sleman, 5 Orang Babak Belur
Perkelahian massal terjadi di Lapangan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Lima orang babak belur. Polisi masih menyelidiki kasusnya.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"