TAGAR.id, Jakarta - Belum lama ini, Chandrika Chika telah memenuhi panggilan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan. Ia dicecar pertanyaan seputar kasus pengeroyokan yang melibatkan bos PStore Putra Siregar dan artis Rico Valentino.
Kuasa hukum Chandrika Chika, Roofi Ardian, mengapresiasi kerja polisi dalam mengungkap kasus pengeroyokan tersebut. Kepada wartawan, ia pun menjelaskan kronologi pengeroyokan itu versi kliennya.
Namun tanpa diduga tangisan Chika disalahpahami oleh kedua tersangka yang dalam keadaan mabuk. Mengira Chika diperlakukan tidak baik oleh korban sehingga terjadi pengeroyokan. Padahal korban hanya melihat orang berpelukan.
"Sebelumnya kami sangat apresiasi kinerja Kapolres Jaksel dan jajaran mengungkap baik materi perkara dan motif-motifnya sehingga menjadi terang tindak pidana yang disangkakan," buka Roofi Ardian kepada wartawan.
- Baca Juga: Profil Putra Siregar, Juragan Handphone Pemilik Gerai PS Store
- Baca Juga: 3 Masalah Hukum yang Pernah Menjerat Putra Siregar
Dalam keterangan Chandrika Chika kepada polisi, ia menjelaskan awal mula dugaan pengeroyokan yang menimpa Nur Alamsyah terjadi.
"Selanjutnya dari kesaksian Chika tadi siang jelas PS dan Rico sebelumnya karaoke bareng di Senopati dan minum alkohol. Kemudian setelah karaoke mereka bertemu lagi di kafe Kode," tutur Roofi Ardian.
"Chika tanpa sengaja bertemu teman lamanya dan berpelukan sambil tangis-tangisan, sebab keduanya pernah berselisih dan kemudian maaf-maafan," ucapnya.
- Baca Juga: Putra Siregar Kurban 1100 Ekor Hewan, Cetak Rekor MURI
- Baca Juga: Bos PS Store Putra Siregar dan Rico Valentino Ditangkap Karena Pengeroyokan
Tangisan Chandrika Chika itu disalahartikan oleh Putra Siregar dan Rico Valentino. Keduanya langsung datang kepada seleb TikTok itu dan menyerang Nur Alamsyah yang dituding telah membuatnya menangis.
"Namun tanpa diduga tangisan Chika disalahpahami oleh kedua tersangka yang dalam keadaan mabuk. Mengira Chika diperlakukan tidak baik oleh korban sehingga terjadi pengeroyokan. Padahal korban hanya melihat orang berpelukan," papar Roofi Ardian. []