Kronologi Bambu Getah Getih Anies Baswedan Rp 550 Juta

Instalasi seni bambu Getah Getih yang terpampang di Bundaran HI yang dibanggakan Gebernur DKI Anies Baswedan akhirnya dibongkar pada usia 11 bulan. Instalasi 550 juta itu harus dibongkar karena kondisinya sudah lapuk.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di depan bambu Getah Getih

Jakarta - Instalasi seni bambu Getah Getih kebanggaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berada di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibongkar petugas Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Rabu malam, 17 Juli 2019. Alasan pembongkaran karena sudah lapuk lantaran faktor cuaca.

Pembuatan karya seni yang menggunakan dana patungan sepuluh BUMD DKI Jakarta ini menelan biaya Rp 550 juta, dan baru berusia 11 bulan sejak peresmiannya pada 14 Agustus 2018. 

Tagar merangkum cerita pembuatan instalasi seni ini dari awal pembuatan sampai akhirnya dibongkar.

Dikerjakan Siang Malam dalam Sepekan


Anies BaswedanBambu Getah Getih usai diresmikan. (Foto: Instagram/@aniesbaswedan)
Bambu Getah Getih dipasang pada 14 Agustus 2018 di Bundaran HI dan peresmiannya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada 15 Agustus 2018. Anies berniat membuat karya seni bambu ini dalam rangka menyambut Asian Games 2018. 

Perancang instalasi seni ini bernama Joko Avianto. Dia menghabiskan waktu selama sepekan untuk menyelesaikan proyek yang diminta dari Anies.

Sebelum mengerjakan proyek seni itu, Joko menyiapkan segala sesuatunya selama dua pekan. Anies mengenal Joko sejak 2015. Kala itu, Anies bertemu Joko di sebuah pameran buku di Frankfurt Book Fair, Jerman, sewaktu Anies masih menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Waktu itu, Anies mengundang Joko di Balai Kota untuk mendiskusikan konsep yang ingin Anies tuangkan dalam karya seni tersebut. Dari situlah kemudian Joko sepakat untuk membuatkan Anies sebuah karya seni melalui instalasi bambu Getah Getih.

Joko memerlukan sembilan orang untuk membantunya dalam merancang lilitan bambu raksasa itu yang dimulai pada Kamis, 9 Agustus 2018. Dalam pengerjaannya dibutuhkan 1.500 batang bambu dan dikerjakan mulai dari pukul 08.00 hingga 23.00 WIB.

Pengerjaannya dilakukan di lokasi (Bundaran HI) dengan menutup sekelilingnya menggunakan seng agar tidak terganggu kendaraan yang lalu lalang. Setelah selesai pada Selasa, 14 Agustus 2018, karya seni itu langsung diresmikan dan dipamerkan ke publik keesokan harinya.

Mengandung Makna Filosofis

Bukan karya seni tanpa makna. Dalam instalasi bambu itu memiliki filosofi perjuangan bangsa Indonseia untuk lepas dari penjajahan yang saat itu bersenjatakan bambu runcing. Menurut Joko, konsep karyanya itu dinamakan "Getah Getih Pasukan Majapahit" yang dinisbatkan kekuatan pasukan Majapahit yang memiliki makna persatuan.Anies BaswedanBambu Getah Getih. (Foto: Instagram/@aniesbaswedan)Bukan karya seni tanpa makna. Dalam instalasi bambu itu memiliki filosofi perjuangan bangsa Indonseia untuk lepas dari penjajahan yang saat itu bersenjatakan bambu runcing. Menurut Joko, konsep karyanya itu dinamakan "Getah Getih Pasukan Majapahit" yang dinisbatkan kekuatan pasukan Majapahit yang memiliki makna persatuan.

Selain itu, karya seni itu juga dimaksudkan untuk menyambut gelaran Asian Games 2018 dan Kemerdekaan RI ke-73. Kalau dilihat dari bentuknya karya seni itu membentuk seperti kibaran bendera-bendera yang dibawa prajurit Majapahit ketika akan berperang.

"Getah itu putih, getih itu merah, artinya merah-putih. Pasukan Majapahit sudah pakai bendera itu zaman dulu, tapi bukan bersatu merah dan putih, belum bersatu," kata Joko.

Biaya Pembuatan Rp 550 Juta

Anies BaswedanBambu Getah Getih. (Foto: Instagram/@aniesbaswedan)
Tidak tanggung-tanggung, biaya pembuatan serta pemasangan instalasi seni bambu tersebut, menurut Anies, menelan biaya hingga Rp 550 juta.

"Biaya sekitar Rp 550-an (juta) kemudian dikonsorsium (patungan) oleh 10 BUMD kalau enggak salah," kata Anies.

Meskipun menelan biaya mahal, instalasi seni tersebut hanya mampu bertahan selama 6-12 bulan saja. Kendati demikian, Anies mengatakan bambu tersebut mempunyai kelebihan dibanding material lain karena bisa didaur ulang otomatis.

"Keunggulan bambu adalah biodegradable. Sehingga otomatis didaur ulang alam," ujar Anies.

Akhirnya Dibongkar karena Lapuk

Bambu Getah GetihBambu Getah Getih. (Foto: Instagram/@joe_adrian_panorama)
Pada 17 Juli 2019, Pemprov DKI akhirnya membongkar seni instalasi seharga setengah miliar itu. Alasannya, instalasi bambu Getah Getih di Bundaran HI sudah mulai rapuh karena faktor cuaca.

Bekas tempat berdirinya instalasi seni bambu Getah Getih itu akan dibuat taman sambil menunggu rencana selanjutnya. Akan tetapi, Pemprov DKI Jakarta belum dapat memastikan akan memasang instalasi seni yang lain atau tidak.

Baca juga:

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.