Kriteria Menteri Agama Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Bagaimana seharusnya kriteria Menteri Agama Pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin?
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tiba untuk menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Rabu 8 Mei 2019. (Foto : Antara/Sigid Kurniawan)

Jakarta - Bagaimana seharusnya kriteria Menteri Agama Pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin? Dua tokoh dari lintas agama, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Drs. H. Masduki Baidlowi, M,Si dan Rohaniawan staf khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Romo Benny Susetyo mengomentari kriteria Menteri Agama nantinya.

Masduki Baidlowi mengatakan, amanah telah dijalankan dengan baik oleh Lukman Hakim. Namun begitu, kebijakan resuflle merupakan hak penuh presiden Jokowi. Jika harus terjadi penggantian, beberapa kriteria ideal harus ada di dalam diri menteri agama berikutnya.

"Saya kira cukup baik lah. Kalau dipertahankan atau tidak kan itu urusannya presiden. Kita nggak boleh menilai apakah harus dipertahankan atau tidak. Tapi beliau cukup baik," kata Masduki kepada Tagar, Jumat 10 Mei 2019.

"Calon pengganti harus memiliki perhatian khusus terhadap isu pendidikan. Bisa dari yang punya background akademisi, bisa juga dari yang seorang aktivis. Seorang ulama yang punya kepedulian terhadap pendidikan misalnya, juga bisa," ujarnya.

Lebih lanjut, kriteria ideal menteri agama disebut Masduki ada tiga. Menurutnya bakal jadi tugas pokok bagi sang menteri. Pertama, adalah mengurusi dan memperbaiki lembaga-lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Kementrian Agama.

Kedua, yang menurut Maduki tidak kalah penting adalah sosok yang mampu meredam radikalisme keagamaan. 

Kita butuh menteri agama yang mampu memberikan landasan di hulu, bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, landasan yang punya konsern mengenai kemajemukan.

Sementara yang ketiga, seorang menteri agama harus memiliki program dan visi terhadap tugas-tugas pembimbingan umat. Salah satunya adalah mencegah masyarakat agar tidak menjadi permisif terhadap hal-hal berbau penyimpangan ajaran agama. 

"Agar masyarakat tidak begitu gampang untuk melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai agama," tegasnya.

Masduki juga menyebut bahwa pihaknya di Majelis Ulama Indonesia (MUI), telah membuat formulasi terkait peningkatan mutu pendidikan berbasis agama, peredaman terhadap radikalisme dan ide-ide pembimbingan umat.

Kesemuanya diakui Masduki, terbuka untuk dielaborasi dan dieksekusi bersama Menteri dan Kementerian Agama. Agar terjadi sinergi besar antara pemerintah dan lembaga kemasyarakatan semisal MUI.

Selaras dengan Masduki, Rohaniawan Romo Benny juga menyebut calon pengganti Lukman Hakim harus memiliki kecakapan dalam hal menjaga keberagaman. Sekaligus menjadi jembatan komunikasi antar umat beragama di Indonesia.

"Kriteria menteri agama kedepan yaa yang bisa menjaga keberagaman, kemajemukan. Yang bisa menjadi menterinya semua agama. Mengaktualisasikan Pancasila itu, terutama sila ketiga, Persatuan Indonesia," ujar Romo Benny.

"Diharapkan kedepan muncul menteri agama yang mampu menyejukkan. Sekaligus juga menjadi komunikator masing-masing pemeluk agama. Karena dia kan mewakili semua agama," kata dia lagi.

Romo Benny mangatakan, apa yang telah dilakukan Lukman Hakim Saifuddin selama menjabat menteri agama sudah cukup baik. Dirinya bahkan berharap, jika memang ada penggantian di posisi tersebut, agar diisi orang-orang dengan kualitas setara dengan menteri sebelumnya.

"Pak Lukman itu cukup inklusif ya, dan pluralis. Sebagai menteri agama dia bisa diterima oleh semua pihak dan golongan. Beliau jadi figur pemersatu, ya iya. Mampu menjadi jembatan komunikasi antar semua unsur yang ada di Indonesia," kata Romo Benny.

"Ya, yang nanti dibutuhkan ya menteri-menteri seperti model pak Lukman itu," tutup dia.

Baca Juga:

Berita terkait