KPK Kembali Datang, 32 Saung Mewah Sukamiskin Milik Napi Berduit

KPK kembali datang, 32 saung mewah Sukamiskin Milik napi berduit. "Itu (saung mewah) sudah berlangsung sejak lama," kata Dodot Adi Koeswanto.
Pekerja mengendarai mobil truk yang mengangkut puing-puing saung yang dibongkar saat keluar dari Lapas Klas 1A Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/7). Satuan tugas khusus dari Kemenkumham membongkar puluhan saung yang biasa digunakan untuk kunjungan keluarga binaan terkait kasus OTT Kalapas serta keberadaan sel mewah yang ada di Lapas Sukamiskin. (Foto: Ant/Novrian Arbi)

Bandung, (Tagar 25/7/2018) – Rabu (25/7) sekitar pukul 14.30 WIB, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin.

Petugas KPK yang datang menggunakan pakaian bebas, langsung memasuki gerbang masuk lapas dengan membawa dua koper.

"Iya dari KPK, nanti dari jubir yang bicara, bukan kapasitas saya," ujar salah seorang dari KPK seperti dikutip Antara.

Belum diketahui tujuan dari petugas KPK tersebut kembali mendatangi Lapas Sukamiskin.
Sementara di sekitar Lapas, aparat kepolisian dari Satuan Sabhara Polrestabes Bandung melakukan penjagaan. "Kita 'back up' KPK geledah Lapas Sukamiskin," ujar salah satu petugas.

Saung Mewah

Sebelumnya, seluruh saung mewah yang ada di Lapas Sukamiskin dibongkar petugas. Keberadaan saung ini disebutkan telah ada sejak lama.

"Itu (saung mewah) sudah berlangsung sejak lama," kata Pelaksana tugas Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat (Jabar) Dodot Adi Koeswanto di Bandung, Rabu (25/7).

Menurut Dodot, 32 saung yang ada di Sukamiskin merupakan milik pribadi para napi "berduit". Biasanya, saung itu digunakan untuk menerima kunjungan keluarga dan tidak semua orang bisa mengaksesnya.

Saung-saung tersebut, kata dia, hanya bisa diakses oleh si pemilik saja.
Dodot mengaku tidak mengetahui secara rinci mulai sejak kapan saung itu dibangun atau milik siapa saung-saung tersebut.

"Saya belum pernah ke sini saya bertugas di Bangka Belitung jadi saya belum tahu," kata dia.
Setelah 32 saung dibongkar pada Selasa (24/7) hingga Rabu (25/7) dini hari, rencananya Kemenkumham akan membangun tempat kunjungan yang representatif.

Nantinya setelah saung baru telah dibangun, maka kunjungan keluarga akan seperti di lapas atau rutan lain, atau lokasinya diakses secara massal tidak secara pribadi.

"Tempat kunjungannya sebenarnya antara kantor dan blok hunian, jadi ada tempat menerima kunjungan," sebut Dodot.

Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar ini memastikan, seluruh saung mewah yang ada di Lapas Sukamiskin Bandung seluruhnya telah dibongkar. "Hal yang dilakukan adalah pembongkaran terhadap saung-saung yang memang tidak sesuai dengan peruntukannya. Ini dilakukan agar apa yang menjadi anggapan publik bahwa ada keistimewaan di dalam lapas ini hilang," ujarnya.

Sebelumnya, puluhan petugas gabungan dari lapas dan rutan di Jawa Barat membongkar saung-saung mewah yang ada di Sukamiskin sejak pukul 17.00 WIB.

Pembongkaran berlangsung hingga tengah malam. Bahkan, mobil pikap telah puluhan kali keluar masuk lapas membawa puing-puing saung yang telah dibongkar.

"Seperti apa yang disampaikan Bu Dirjen kemarin, akan dibuatkan tempat yang representatif untuk kunjungan dan itu digunakan untuk semua, atau tidak untuk pribadi oleh warga binaan," kata Dodot. [o]

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.