KPAD Usulkan Setiap Calon Pengantin di Sumut Test HIV/AIDS

Kasus HIV/AIDS di Sumut mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan saat ini, secara kumulatif jumlahnya mencapai 20.000 kasus.
Wakil Ketua KPAD Sumut, Ikrimah Hamidy menyerahkan buku tentang bahaya HIV/AIDS kepada Gubernur Edy Rahmayadi. (Foto: Tagar/Andi Nasution).

Medan - Kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara (Sumut) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan saat ini, secara kumulatif jumlahnya mencapai 20.000 kasus. Untuk itu diperlukan penanganan serius, terutama dalam upaya pencegahan.

Menyikapi ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menekankan, upaya penanganan HIV/AIDS perlu didukung semua pihak yang terkait. Pertama yang perlu dilakukan adalah pencegahan. Hal tersebut bisa dilakukan dalam bentuk sosialisasi pemahaman kepada masyarakat.

"Pencegahan itu penting, lewat sosialisasi diberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahayanya HIV/AIDS tersebut," ujar Edy saat menerima audiensi Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin, 25 Januari 2021.

Kepada KPAD Sumut, Gubernur Edy berharap dapat membuat rencana kerja yang lebih konkret dalam hal penanggulangan AIDS di Sumut. Target program kerjanya harus jelas, sehingga program bisa dijalankan secara efektif. "Saya minta yang lebih konkret, sehingga kerja bisa efektif," ujar Edy.

Intinya bahwa untuk penanggulangan HIV/AIDS, harus dilakukan secara sinergis semua pihak terkait

Wakil Ketua KPAD Sumut Ikrimah Hamidy mengatakan, kasus HIV/AIDS di Sumut didominasi para generasi muda yang berusia 17 hingga 29 tahun. Karena itu, sosialisasi kepada generasi muda sangat penting dan menjadi fokus pihaknya saat ini.

Menurut Ikrimah, KPAD Sumut juga berupaya semaksimal mungkin memutus penularan HIV/AIDS. Sehingga pada tahun 2030 target Indonesia terbebas dari HIV/AIDS dapat terwujud.

"Sinergi setiap pihak diperlukan termasuk dukungan pemerintah, agar Indonesai terbebas dari HIV/AIDS 2030 dapat tercapai," katanya.

KPAD juga mengusulkan kepada DPRD, sambung Ikrimah, wacana agar calon pengantin yang akan menikah dipastikan dahulu tidak terinfeksi HIV/AIDS.

Namun bukan berarti pasangan tersebut tidak boleh menikah apabila terjangkit. Jika terjangkit, ada protokol yang harus dilakukan pasangan agar anak yang dilahirkan tidak ikut terpapar HIV/AIDS.

Karenanya, Ikrimah mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Sumut agar bisa hadir melakukan sosialisasi di setiap sekolah. Menurutnya, pencegahan sangat penting dilakukan dengan memberi pemahaman kepada para siswa mengenai HIV/AIDS.

"Intinya bahwa untuk penanggulangan HIV/AIDS, harus dilakukan secara sinergis semua pihak terkait," terang Ikrimah Hamidy. []

Berita terkait
Pegobatan 1,7 Juta Anak Pengidap HIV/AIDS di Negara Miskin
1,7 Juta anak-anak pengidap HIV/AID di negara-negara miskin di dunia akan segera memperoleh pengobatan yang terjangkau
Keluhan Kesehatan Tidak Otomatis Terkait dengan HIV/AIDS
Berita seputar HIV/AIDS pada Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2020, diramaikan dengan gejala HIV/AIDS yang bisa membuat kepanikan masyarakat
8 Tahun, 80 Warga Kabupaten Solok Terpapar HIV/AIDS
Dalam 8 tahun terakhir, tercatat 80 orang warga Kabupaten Solok terpapar HIV/AIDS.