Seoul - Korea Selatan (Korsel) meminta perusahaan biofarma, Gilead Sciences memasok cukup banyak remdesivir untuk mengobati lebih dari 5.000 pasien Covid-19, mengantisipasi kemungkinan gelombang kedua infeksi. Hal itu dikatakan anggota parlemen opisisi, pada Rabu, 8 Juli 2020, seperti diberitakan dari Channel News Asia.
Gilead Sciences merupakan perusahaan biofarmasi pembuat obat remdesivir untuk pengobatan Covid-19 asal Amerika Serikat (AS). Salah satu dari sedikit perawatan yang terbukti mengubah rangkaian Covid-19, remdesivir sangat diminati. Namun, ada kekhawatiran tentang ketersediaannya setelah Gilead mengalokasikan hampir semua pasokannya ke Amerika Serikat selama tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Lima Kasus Terbaru Corona di Korea Selatan
Korea Selatan menyatakan pada pekan lalu memiliki 33 pasien sakit parah. Para pasien tersebut memenuhi persyaratan untuk mendapatkan pengobaan dengan remdesivir yang diberikan secara intravena. Obat ini untuk membantu mempersingkat waktu pemulihan selama di rumah sakit dalam uji klinis.
Dalam surat yang dikirim ke Gilead pada 3 Juni lalu, Korea Selatan meminta dosis remdesivir untuk 360 pasien yang sangat membutuhkan obat. Selain itu juga persediaan untuk 5.000 pasien tambahan jika terjadi gelombang infeksi kedua. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa enam botol obat untuk setiap pasien. Salinan surat itu diungkapkan oleh anggota parlemen Korea Selatan, Kang Gi-yun pada Rabu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyatakan bahwa mereka memperkirakan banyak pasien yang mungkin jatuh sakit parah berdasarkan pengalaman Covid-19 sejauh ini jika terjadi gelombang kedua. "Namun, semua bisa saja berubah, kata Ketua KCDC, Jeong Eun-kyeong dalam sebuah briefing.
Sementara itu perwakilan Gilead di Korsel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menerima surat pada 3 Juni. Namun tidak dapat mengungkapkan rincian karena perjanjian kerahasiaan.
Baca Juga: Korea Selatan Ungkap Sukses Pemilu Saat Pandemi
Korea Selatan berjuang melawan wabah Covid-19, dengan 63 kasus baru dilaporkan pada hari Selasa. Ini membuat jumlah kasus keseluruhan mencapai 13.244 dengan 283 kematian. []