Kornas Jokowi: Masalah Rakyat Tak Cukup Pakai Buzzer

Kornas Jokowi mengatakan persoalan di tengah masyarakat tidak dapat diatasi dengan menggunakan pola komunikasi buzzer dan influencer.
Ilustrasi buzzer. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Salah satu Organisasi Relawan Jokowi, Sekretaris Jenderal Komite Rakyat Nasional (Kornas) - Jokowi, Akhrom Saleh turut menyikapi kegaduhan akibat peran buzzer dan influencer yang jasanya digunakan oleh pemerintah akhir-akhir ini.

Akhrom mengatakan, dalam mengatasi persoalan yang ada di tengah masyarakat atau akar rumput tidak dapat diatasi dengan menggunakan pola komunikasi buzzer dan influencer.

Dan jangan lupa hampir semua organ relawan memiliki divisi udara, beberapa bahkan punya media online sendiri. kalau itu di optimalkan pemerintah bisa dapat manfaat ganda, dan problem di akar rumput bisa terjawab

"Pertanyaan apakah buzzer dan influencer bisa mengetahui apa yang menjadi masalah di masyarakat atau akar rumput? Artinya tantangan saat ini enggak bisa cuma menggunakan pola komunikasi buzzer dan influenzer," katanya melalui siaran pers yang diterima Tagar, Sabtu, 5 September 2020.

Akhrom mencontohkan, salah satu masalah di akar rumput ialah menurunnya secara signifikan daya beli masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19.

"Apa hal itu bisa diatasi dengan cara-cara komunikasi buzzer dan influenzer, kan enggak. Apalagi banyak terjadi asimetri informasi terkait kondisi di akar rumput, problemnya apa sering enggak nyambung dengan kebijakan yang dibuat," ujarnya.

"Kalau ada pejabat yang bilang terjadi kesalahan dalam menghitung APBN untuk pemulihan ekonomi dari 35 triliun menjadi hanya 3 triliun, ini kan sangat fatal. Dalam krisis besar yang harus dijaga itu daya beli masyarakat. Kan tentunya seperti yang telah saya sampaikan tadi, enggak bisa didekati dengan pola komunikasi buzzer," ucap Akhrom menambahkan.

Dia juga menyayangkan tidak adanya kecakapan atau kepekaan para pembantu presiden menyoal pada permasalahan di tengah masyarakat. Menurutnya, birokrasi di Tanah Air saat ini masih terlalu kaku, ditambah menteri dan wakil menteri, katanya, tidak memiliki empati atas kesulitan di akar rumput saat ini.

"Mereka semua hanya mengandalkan konsultan, ditambah lagi kelakuan birokrasi yang makin memperburuk situasi,. Menteri dan wakil nya nyaris sibuk mem-branding diri, sama sekali tidak mempunyai empati terhadap kesulitan di akar rumput," ucap dia.

Akhrom berpandangan, persoalan rakyat harus didekati secara langsung. Ia pun berharap agar peran relawan darat atau relawan Jokowi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat di optimalkan.

"Saya kira peran relawan darat harus di optimalkan. Apalagi kalau saya tidak salah ada 2700 organisasi relawan Jokowi yang teregister. Ya untuk sebuah organisasi relawan bukan angka yang sedikit. Jadikan mereka bagian dari solusi, jangan hanya terkesan dipakai sekedar vote getter kala Pilpres dan Pilkada saja," ujarnya.

"Dan jangan lupa hampir semua organ relawan memiliki divisi udara, beberapa bahkan punya media online sendiri. kalau itu di optimalkan pemerintah bisa dapat manfaat ganda, dan problem di akar rumput bisa terjawab," sambung Akhrom.[]

Berita terkait
Tekan C-19, Jokowi Terus Kampanye Protokol Kesehatan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus mengampanyekan pemberlakuan protokol kesehatan kepada semua pihak, guna memutus penyebaran Covid-19 (C-19).
Program Jalan Tol Jokowi untuk Menyatukan Nusantara
Program yang dikembangkan Presiden Jokowi untuk menyatukan Nusantara adalah dengan jaringan jalan tol, tol laut, tol langit dan bandara
Istana Ungkap Peran Buzzer dalam Demokrasi Pemerintahan
Donny Gahral menjelaskan peranan buzzer dalam pemerintahan. Pihak Istana mengatakan, fungsi dari buzzer dalam dunia demokrasi tak dapat dihindari.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya