Solok Selatan - Badan SAR Nasional dan unsur kebencanaan di Solok Selatan belum menemukan korban hanyut di Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin 9 Desember 2019.
Komandan Regu (Danru) Basarnas Padang, Tri Desyu Herman mengatakan di hari ketiga pergerakan tim gabungan melaksanakan penyisiran di sungai Sangir Jujuan menggunakan LCR dan peralatan Rafting.
"Untung rafting digunakan untuk memonitor pusaran air untuk memaksimalkan daya apung agar korban muncul ke permukaan," kata Tri Desyu.
Tumpukan kayu dan bebatuan membuat kami sedikit mengalami kendala.
Sebutnya, untuk cuaca di hari ketiga pencarian mengalami mendung namun pihaknya tetap memantau hingga ke hilir sungai.
"Cuaca gampang berubah-ubah, kemudian kontur sungai yang tak rata karena adanya tumpukan kayu dan bebatuan membuat kami sedikit mengalami kendala. Untuk komunikasi terkadang ada putus-putusnya," tuturnya.
Sebelumnya, seorang pria dilaporkan hanyut terseret aliran Sungai Batang Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Sabtu 7 Desember 2019.
Pria itu diketahui bernama Waryono, 48 tahun, seorang pekerja kebun sawit di wilayah tersebut. Dia dinyatakan hanyut sejak siang hari atau usai melintasi jembatan di Sungai Batang Jujuan dengan mengendarai sepeda motor.
"Benar ada orang hanyut di Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo," kata Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan, Richi Amran, membenarkan kejadian tersebut kepada Tagar.
Saat kejadian, lanjut Richi, Waryono sedang dalam perjalanan berangkat kerja dari kediamannya. Nahasnya dia terseret air ketika melintasi jembatan yang tak jauh dari rumahnya.
"Air dari hulu sangat deras karena hujan melanda sejumlah kawasan di Solok Selatan. Air sungai pun menyentuh badan jembatan," katanya. []