Korban Corona Berjatuhan, Kabupaten Bogor Tak Liburkan Sekolah?

Kabupaten Bogor menjadi sorotan karena Jawa Barat dinyatakan siaga 1 virus corona, tapi wilayah ini belum mengumumkan libur sekolah.
Warga menunggu KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta - Kabupaten Bogor menjadi sorotan karena Jawa Barat dinyatakan siaga 1 virus corona, tapi sampai Minggu, 15 Maret 2020 belum meliburkan sekolah untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Sementara kepala daerah lain di Jabodetabek termasuk Gubernur DKI Jakarta sudah menempuh kebijakan libur sekolah selama dua pekan, 16-29 Maret 2020, untuk memutus mata rantai pertemuan dengan orang banyak yang tidak diketahui riwayat perjalanan sebelumnya. 14 hari libur dengan pertimbangan masa inkubasi virus corona adalah 14 hari.

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan Bupati Bogor Ade Yasin Munawaroh untuk menerapkan kebijakan sekolah libur di wilayahnya.

“Berkaitan kebijakan meliburkan sekolah seperti dilaksanakan daerah lain, kami masih menunggu keputusan Bupati Bogor sore ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Entis Sutisna seperti diberitakan Radar Bogor, Minggu, 15 Maret 2020.

Entis mengatakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan Kabupaten Bogor, ia menginstruksikan seluruh satuan pendidikan di lingkungan Kabupaten Bogor, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama menunda pelaksanaan kegiatan outing class dan study tour.

Jadi sekarang orang parno banget. Panas sedikit disebut corona.

Sebelumnya, Senin, 2 Maret 2020, Pemerintah Kabupaten Bogor belum memiliki rumah sakit dengan fasilitas ruang isolasi khusus pasien virus Corona.

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengatakan kepada wartawan, ia telah meminta jajarannya siaga, tidak membesar-besarkan isu corona agar masyarakat tidak panik.

"Belum ada, kita enggak punya ruang isolasi. Makanya kalaupun ada pasien diduga suspect corona), itu kan ada masa inkubasi. Ketika masa masa inkubasi itu lewat, berarti aman. Kalau selama masa inkubasi itu tapi sudah suspect, kita serahkan ke pemerintah pusat," ujar Ade Munawaroh.

Menurutnya, virus corona adalah urusan pemerintah pusat. "Karena ini persoalan pusat, bukan persoalan daerah. Kalau corona itu persoalan yang memang harus segera ditangani pusat."

"Instruksi kita tetap siap siaga, karena kan khawatir terjadi. Tapi jangan terlalu di besar-besarkan, karena yang kemarin sempat diduga corona ternyata bukan, tapi kanker," ujar Ade.

Ia menekankan pentingnya menjaga ketenanagan, tidak khawatir berlebihan.

"Jadi sekarang orang parno banget. Panas sedikit disebut corona. Padahal belum tentu, kan semua penyakit ada panas tinggi, DBD demam berdarah panas tinggi, tifus panas tinggi, jadi jangan langsung justifikasi satu masalah. Biarkan para ahli yang menyimpulkan," ujarnya.

Sempat beredar informasi adanya seorang pasien dengan kondisi panas tinggi diobservasi di RSUD Ciawi karena khawatir terpapar virus corona. Namun setelah dikonsultasikan dengan pihak Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, pasien tersebut dinyatakan negatif.

Jumlah pasien positif corona di Indonesia hingga Sabtu, 14 Maret 2020, adalah 96 kasus dengan jumlah pasien meninggal dunia menjadi 5 orang, dan pasien sembuh sebanyak 8 orang.

"Update pada hari ini, jumlah kasus positif total ada 96 per hari ini dari terakhir kemarin kita laporkan 69, sekarang menjadi 96. Ada penambahan kasus baru sebanyak 27," kata Juru Bicara Pemerintah Masalah Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu, 14 Maret 2020. []

Baca juga:

Berita terkait
Moeldoko Respons Potensi Penularan Corona di KRL Jakarta-Bogor
KSP Moeldoko menekankan masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan KRL Commuter Line rute Bogor-Depok-Jakarta Kota soal rentan virus corona,
KRL Bogor-Jakarta Berpotensi Tinggi Penularan Corona
Layanan KRL Commuter Line rute Bogor-Depok-Jakarta disebut sebagai salah satu moda transportasi dengan potensi penyebaran wabah virus corona.
Satu Pasien Positif Corona, RSD Gunung Jati Cirebon
Satu pasien dalam pengawasan (PDP) Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kota Cirebon dinyatakan positif COVID-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.