Konstruksi Jalan Tol DIY Ditargetkan Mulai Awal 2020

Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan membangun jalan tol di DIY.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X guna membahas rencana pembangunan jalan bebas hambatan. (Foto: Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menargetkan konstruksi awal jalan tol yang akan melewati wilayah DIY dimulai pada awal 2020. Rencana ini menyusul target penyelesaian trase jalan tol yang ditargetkan selesai akhir 2019.

Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kamis 18 Juli 2019. Sugiyartanto mengatakan, pertemuan dengan Gubernur DIY kali ini memang di khususkan untuk membahas rencana pembangunan jalan bebas hambatan.

“Pembahasan jalan tol kali ini utamanya untuk jalan tol sambungan dari Solo dan dari Semarang. Penyusunan trase jalan tol rencananya selesai akhir 2019. Jadwal penyelesaian trase ini disusul dengan rencana pelelangan proyek pembangunan. Semoga awal tahun depan sudah bisa dilakukan pembangunan konstruksi,” jelasnya.

Kedatangan tim pembangunan jalan tol ke DIY ini sekaligus untuk membicarakan rencana teknis dengan tim teknis yang ada di DIY. Tujuannya untuk meminimalisir masalah dan mendapatkan hasil yang maksimal. “Mungkin dirasa masih ada yang perlu digeser ke kanan sedikit, ke kiri sedikit, atau dipanjangkan lagi (jalannya, red),” imbuhnya.

Jalan tol yang akan dibangun di wilayah DIY ada dua, yakni jalur ke utara yaitu yang ke Bawen dan jalur ke timur satu atau ke arah Solo.

Jalur tol yang melewati titik-titik wisata, ditegaskannya, akan dilengkapi dengan akses, agar bisa meningkatkan pendapatan masyarakat seteempat.

“Akses wisata ini tentu kami pikirkan juga. Apalagi Jogja ini kan juga terkenal dengan kota wisata. Tapi akses dari jalan tol ini hanya untuk para pengguna jalan tol dengan kendaraan kecil. Untuk kendaraan besar, bisa melewati jalan-jalan provinsi atau kabupaten yang memungkinkan menuju objek wisata,” paparnya.

Terkait jenis jalan tol, Sugiyartanto mengungkapkan, tol di wilayah DIY nantinya akan melihat kontur tanah lokasi pembangunan terlebih dahulu. Jika memang kuntur tanah dirasa tidak memungkinkan atau terdapat jaringan akses yang lain, maka tol akan dibangun elevated atau melayang.

“Prinsipnya, rencana tol tetap berjalan. Masalah mau dipercepat juga belum tentu hasilnya bagus, mundur satu dua hari lebih baik dari pada maju satu dua hari tapi tidak maksimal,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penngatur Jalan Tol (BLJT), Danang Parikesit mengatakan, jika nantinya trase jalan tol di wilayah DIY sudah jadi, pihaknya akan langsung melakukan proses lelang.

Untuk ruas tol Bawen-Jogja, sifatnya investasi penuh karena prakarsa pemerintah pusat. Sedangkan untuk ruas tol Solo-Jogja, prakarsanya dari badan usaha.

“Karena yang mengajukan ide pembangunan jalan tol tersebut badan usaha, maka mereka yang akan jadi penggunanya. Badan usaha mana yang bisa memberikan tarifnya lebih murah, tentu akan ditetapkan sebagai pemenang tender oleh pemerintah,” imbuhnya. []

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi