Kongres Meksiko Pertama Kali Punya Anggota Transgender

Kongres Meksiko untuk kali pertama memiliki anggota transgender, tidak hanya satu, melainkan ada dua transgender
Wakil terpilih Maria Clemente Garcia (tengah), wanita transgender pertama yang terpilih di Meksiko, bersiap sebelum memulai aktivitasnya di Mexico City, 25 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com - RODRIGO ARANGUA/AFP)

Jakarta – Kongres Meksiko untuk kali pertama memiliki anggota transgender. Tidak hanya satu, melainkan dua. Keduanya bertekad untuk memperjuangkan nasib transgender di ekonomi terbesar kedua di Amerika Latin itu.

Meksiko mencatat sejarah mencengangkan. Lebih dari 100 kandidat LGBTQ ambil bagian dalam pemilihan 6 Juni 2021 lalu, yang menghadirkan jumlah pemberi suara tertinggi dalam pemilihan paruh waktu dalam lebih dari dua dekade. Hasilnya, dua di antara mereka terpilih sebagai anggota majelis rendah Kongres atau DPR.

Kedua perempuan transgender itu, Maria Clemente Garcia dan Salma Luevano berasal dari partai Morena yang dipimpin Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang mengambil alih kekuasaan pada 2018 dan berjanji untuk memprioritaskan orang miskin.

“Kemiskinan ada di mana-mana. Kemiskinan ekstrem dihadapi komunitas transgender,” kata Luevano, seorang aktivis berusia 52 tahun yang juga memiliki salon kecantikan di negara bagian Aguascalientes, kepada Reuters. "Saya akan berjuang untuk warga miskin."

Kongres Meksiko terdiri dari Majelis Tinggi atau Senat, dan Majelis Rendah atau DPR. DPR memiliki 500 anggota, 300 di antaranya dipilih secara langsung, sedangkan 200 sisanya dipilih melalui perwakilan proporsional, yang berarti dialokasikan ke partai-partai berdasarkan perolehan suara secara nasional.

Salma Luevano Luna wanita transgenderWakil terpilih Salma Luevano Luna, wanita transgender pertama yang terpilih di Meksiko, berbicara selama wawancara dengan AFP di Mexico City, 22 Juni 2021. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Garcia dan Luevano sendiri akan mengambil dua kursi DPR yang diberikan secara proporsional ketika Kongres baru dibuka pada bulan September mendatang. Mereka mengatakan, mereka akan memperjuangkan hak-hak LGBTQ.

Lebih dari setengah dari 32 negara bagian di Meksiko mengakui pernikahan gay, dan Mahkamah Agung negara itu telah memutuskan bahwa orang trans memiliki hak hukum untuk mengubah identitas gender mereka pada dokumen resmi.

Tetapi akses ke hak-hak itu tidak merata dan puluhan orang terbunuh dalam kejahatan bermotif kebencian setiap tahun karena kaum gay dan transgender masih menghadapi prasangka buruk di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik itu, di mana kelompok-kelompok agama sering mengkritik hak-hak LGBTQ.

Luevano, direktur sebuah organisasi yang disebut "Together for the Way of Diversity" mengatakan ia menjadi aktivis setelah ditahan oleh polisi lebih dari 30 tahun lalu karena mengenakan pakaian feminin.

"Tiga puluh tahun telah berlalu dan kami masih memiliki diskriminasi yang sama, kami masih memiliki perjuangan yang sama," katanya.

Organisasi nirlaba Luevano membantu mendorong aturan pemilihan baru tahun ini yang memperkenalkan jumlah minimum kandidat dari kelompok-kelompok yang kurang terwakili, termasuk orang-orang LGBTQ.

Maria Clemente GarciaMaria Clemente Garcia menghadiri acara politik, menjelang pemilihan paruh waktu pada 6 Juni, di Mexico City, Meksiko, 30 Mei 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Carlos Jasso)

Garcia mengatakan pengangkatannya ke Kongres memberi kelompok minoritas LGBTQ Meksiko suara dan ia bermaksud untuk menggunakan suaranya untuk mendorong keringanan pajak bagi perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan staf LGBTQ untuk meningkatkan keragaman di sektor swasta.

"Meksiko memiliki bukan hanya satu, tetapi dua perempuan transgender di Kongres, atau tepatnya di DPR. Mereka mewakili dua wilayah negara yang berbeda. Ini kali pertama dalam sejarah di Amerika Latin dan mungkin dunia," kata perempuan transgender berusia 36 tahun, yang juga sudah lama menjadi aktivis.

Garcia juga bertujuan untuk mengubah pasal pertama konstitusi Meksiko, yang melarang diskriminasi berdasarkan "preferensi seksual".

Maria Clemente Garcia transgenderMaria Clemente Garcia, wanita transgender pertama yang terpilih di Meksiko, berpose di samping mobilnya sebelum memulai kegiatan di Mexico City, 25 Juni 2021. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

"Dengan cara ini Magna Carta kita akan sesuai dengan konvensi-konvensi internasional", katanya, seraya menambahkan bahwa ia ingin melihat istilah "orientasi seksual serta identitas dan ekspresi gender" digunakan sebagai pengganti istilah “preferensi seksual”.

Garcia mengatakan ia juga akan berjuang untuk membela CONAPRED atau badan antidiskriminasi publik Meksiko. Anggaran badan itu telah dipotong oleh Lopez Obrador. Garcia sepakat bahwa badan itu perlu reformasi, namun tidak setuju dipangkas anggarannya.

Lopez Obrador telah melakukan pemotongan anggaran di berbagai sektor publik. Tindakan Lopez Obrador ni membuat marah sejumlah aktivis yang mengatakan bahwa tindakannya mengancam banyak layanan penting, terutama bagi perempuan dan lingkungan (ab/uh)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Bangladesh Potong Pajak Perusahaan yang Terima Transgender
Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan transgender di Bangladesh akan diberikan keringanan pajak
Presiden Biden Cabut Larangan Transgender Masuk Militer AS
Presiden AS, Joe Biden, telah mengeluarkan perintah eksekutif untuk membatalkan larangan bagi warga transgender bergabung dalam militer AS
Biden Pilih Perempuan Transgender Asisten Menteri Kesehatan
Presiden terpilih AS, Joe Biden, menunjuk Kepala Kesehatan Pennsylvania, Rachel Levine, sebagai asisten menteri kesehatan kabinetnya