Konflik Filipina dan China Memanas di Laut China Selatan

Pemerintah Filipina mendesak agar kapal-kapal China segera meninggalkan gugus pulau karang Whitsun Reef
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, bertemu dengan Duta Besar China untuk Filipina membahas perairan Laut China Selatan (Foto: dw.com/id).

Manila - Pemerintah Filipina menegaskan akan menjaga kedaulatan negaranya di wilayah Laut China Selatan. Manila (baca: pemerintah Filipina) mendesak agar kapal-kapal China segera meninggalkan gugus pulau karang Whitsun Reef.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, berjanji untuk melindungi wilayah maritim kedauatannya, di tengah kekhawatiran internasional atas beroperasinya kapal-kapal China di Laut China Selatan. Juru bicara Presiden Filipina mengatakan, komitmen itu diungkapkan Duterte saat pertemuan bilateral dengan Duta Besar China di Manila.

kapal china dwKapal-kapal China yang dipermasalahkan Filipina (Foto: dw.com/id)

Filipina telah mengajukan protes diplomatik atas kehadiran lebih dari 200 kapal yang diyakini diawaki oleh milisi maritim, di Whitsun Reef yang masih bagian dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil sesuai klaim kedaulatan wilayah Filipina.

"Presiden mengatakan sangat prihatin. Setiap negara akan prihatin dengan jumlah kapal sebanyak itu," juru bicara Duterte, Harry Roque, mengatakan pada konferensi pers ketika ditanya tentang pertemuan tersebut.

kapal perang filipinaMiliter Filipina kerahkan kapal Angkatan Laut tambahan untuk perkuat patroli maritim di Laut China Selatan yang disengketakan (Foto: sentinelassam.com).

Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Kanada juga telah menyatakan kewaspadaannya terhadap banyaknya kapal China di perairan sengketa tersebut.

1. Perairan Strategis yang Diklaim Banyak Negara

Roque mengatakan, Duterte kembali menegaskan kepada Duta Besar China untuk Filipina, Huang Xilian, bahwa Filipina telah memenangkan kasus arbitrase penting pada tahun 2016, yang memperjelas hak kedaulatannya di tengah klaim China atas Laut Cgina Selatan.

whitson reegGugus pulau karang Whitsun Reef, sekitar 324 kilometer dari sebelah barat Kota Bataraza di Provinsi Palawan, Filipina (Foto: successisdecision.in/VOA)

Putusan itu juga membatalkan klaim garis putus-putus China atas 90% Laut China Selatan, jalur perdagangan internasional yang menghasilkan 3,4 triliun dolar AS (Rp 49.110 triliun) per tahun. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim atas perairan strategis itu.

Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pertemuan tersebut.

Kedutaan China pada hari Rabu, 24 Maret 2021, mengklaim kapal-kapal di Whitsun Reef adalah kapal ikan. Seorang juru bicara militer Filipina menyebut atase pertahanan China membantah adanya milisi di atas kapal.

2. Manila Kerahkan Kapal Perang Awasi Kapal China

Militer Filipina mengerahkan kapal Angkatan Laut untuk memperkuat patroli maritim di perairan sengketa tersebut hari Kamis, 25 Maret 2021. "Dengan meningkatnya kehadiran ratusan kapal di daerah tersebut, kami berkomitmen Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) akan melindungi kedaulatan negara," kata juru bicara militer Filipina, Mayor Jenderal Edgard Arevalo.

peta klain di laut chinaPeta klaim teritorial di Laut China Selatan (Foto: dw.com/id)

Arevalo mengatakan para pejabat militer telah bertemu dengan perwakilan dari China pada hari Rabu, 24 Maret 2021, membahas situasi di Laut China Selatan. Menteri Pertahanan Filipina mendesak agar kapal-kapal Tiongkok segera meninggalkan Whitsun Reef.

Sebelumnya, penjaga pantai Filipina mengatakan kapal penangkap ikan China ditambatkan di daerah sengketa tersebut sejak awal Maret [ha/as (Reuters, dpa)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Filipina Kerahkan Kapal Patroli Hadapi Sengketa dengan China
Filipina kerahkan lebih banyak kapal patroli dalam sengketa dengan China yang kirim ratusan kapal ke perairan sengketa di Laut China Selatan
Amerika Dukung Filipina di Perseteruan Laut China Selatan
Amerika Serikat (AS) mendukung Filipina dalam perseteruan terkini dengan China dalam sengketa territorial di perairan Laut China Selatan
200 Armada Kapal Ikan China Bikin Filipina Khawatir
Filipina meminta China untuk menarik lebih dari 200 kapal yang dituduh melanggar batas wilayah perairannya di Laut China Selatan
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.