Kondisi Pantai Benteng Portugis Jepara yang Diviralkan Surut

Pantai sekitar Benteng Portugis Jepara jadi viral karena video air laut surut di media sosial. Begini kondisi sebenarnya pantai tersebut
Camat Donorejo Muh Eko Udiono memperlihatkan kondisi terkini pantai di sekitar Benteng Portugis, Jepara. Pasang surut di perairan tersebut sudah biasa namun tidak sampai ke Pulau Mandalika. Juga tidak terkait dengan isu potensi tsunami. (Foto: Istimewa)

Jepara - Video amatir yang menunjukkan surutnya air laut di pantai sekitar Benteng Portugis, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, viral di media sosial. Fenomena ini selanjutnya dikait-kaitkan sebagian warganet dengan tanda-tanda tsunami.

Video pendek tersebut menunjukkan kondisi air laut di pantai sekitar Benteng Portugis yang surut hingga tampak hamparan pasir kecoklatan. Perekam video juga menunjukkan hamparan pasir kecoklatan itu hampir sampai ke Pulau Mandalika.

"Wes angel-angel, pol tengah iki. Piye jalan-jalan rene? Wisata anyar bro. Sedelok engkas tekan Mandalika, ora suwe (Sudah sulit, sampai tengah itu. Gimana, mau jalan-jalan ke sini? Wisata baru bro. Sebentar lagi sampai Mandalika, tak lama lagi)," ujar seorang pria dalam video pendek tersebut.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Arif'an membenarkan jika video tersebut diambil di Pantai Benteng Portugis sebelah timur. Lokasi tersebut memang biasa digunakan para nelayan sekitar untuk berlabuh.

Disinggung soal fenomena surutnya air laut di pantai Benteng Portugis, Arif'an mengungkapkan jika hal tersebut merupakan fenomena alam biasa dan kerap terjadi di sana.

Kalau masyarakat Ujungwatu sudah biasa dan memahami dengan fenomena alam semacam ini. Justru masyarakat di luar Ujungwatu yang heboh setelah melihat video tersebut.

Bahkan, dia menuturkan saat siang hari di musim kemarau air laut Pantai Benteng Portugis sering surut. Dan air laut kembali pasang pada sore atau malam hari.

"Siang seperti ini biasanya memang surut airnya. Nanti sore pukul 15.00 WIB biasanya sudah pasang lagi," terangnya saat dikonfirmasi Tagar, Rabu, 30 September 2020

Soal informasi yang menyebutkan air laut di sekitar Pulau Mandalika surut, Arif'an menegaskan jika informasi tersebut hoaks. Sebab laut sekitar Pulau Mandalika dikenal dalam.

"Kalau masyarakat Ujungwatu sudah biasa dan memahami dengan fenomena alam semacam ini. Justru masyarakat di luar Ujungwatu yang heboh setelah melihat video tersebut," ucapnya.

Kepada masyarakat Kabupaten Jepara dan sekitarnya, Arif'an mengimbau agar mereka tidak panik berlebih menanggapi video amatir tersebut. Pasalnya, hal tersebut merupakan fenomena alam yang biasa dan tidak ada kaitannya dengan isu potensi tsunami yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat.

Kepala Pelaksanaan Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Kusmiyanto membenarkan video pendek berdurasi 15 detik itu diambil dari pantai di kawasan Benteng Portugis. Hanya saja pihaknya, tidak tahu secara pasti kapan video tersebut diambil.

"Masalah kejadiannya kapan, kepastiannya, kami tidak tahu," ujarnya.

Baca juga: 

Kusmiyanto menyatakan pihaknya sempat menerjunkan relawan untuk melakukan pengecekan lokasi. Dan pihaknya tidak mendapati fenomena air laut di pantai sekitar Benteng Portugis hingga Pulau Mandalika surut.

"Kalau ada yang bilang air laut Pulau Mandalika surut, itu hoaks. Ini tadi saya dapat laporan dari perangkat Pemerintah Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo. Infonya air laut di sana normal seperti biasa," katanya.

Kusmiyanto menambahkan fenomena surut air laut pantai Benteng Portugis merupakan fenomena alam biasa. Dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun tanda-tanda tsunami.

"Kemarin, surut air laut di Pantai Benteng Portugis memang lebih ekstrem dari biasanya. Sudah kami koordinasikan dengan BMKG, hal itu tidak ada kaitannya dengan gempa," imbuh dia. (PEN) []

Berita terkait
Penjelasan Lengkap BMKG soal Potensi Tsunami 20 Meter
BMKG memberi penjelasan terkait hasil penelitian ilmuwan ITB soal potensi gempa besar yang bisa memicu tsunami setinggo 20 meter.
Jarak Aman Terhindar dari Tsunami Setinggi 20 Meter
Geolog UGM meminta masyarakat tak panik menyikapi potensi tsunami setinggi 20 meter. Ada jarak aman yang bisa jadi acuan masyarakat.
Isu Tsunami di Selatan Jawa, Geolog UGM: Jangan Panik
Geolog UGM Gayatri Indah Marliyani meminta masyarakat tidak panik dengan isu potensi gempa besar dan tsunami 20 meter. Apa analisanya?
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.