Surabaya - Kondisi kesehatan bayi kembar Siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Aqila dan Azila pasca operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya terus membaik.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Agus Harianto saat jumpa pers di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo Surabaya, Kamis 15 Agustus 2019.
Agus mengatakan, Aqila dan Azila saat ini masih dirawat di ruang ICU RSUD Dr Soetomo Surabaya pasca berhasilnya operasi pemisahan.
"Masih dirawat di ICU untuk tahap pemulihan. Tapi bayi Aqila dan Azila sudah bergerak aktif," ungkap dia.
Untuk waktu pemulihan, kata Agus, belum bisa dipastikan berapa lama. Meski demikian, masa kritis masih ditetapkan selama tujuh hari pasca operasi.
Tahap pemulihan, yaitu terus memberikan nutrisi
"Hari ini sudah bergerak-gerak dan senyum. Masa pemulihan atau kritisnya itu minimal tujuh hari pertama. Bisa berkurang atau bisa lebih tergantung pasiennya," beber dia.
Agus mengaku saat ini ibu kembar Siam itu sudah bisa mendampingi buah hatinya dan itu akan mempercepat proses penyembuhan.
"Ini menjaga agar ke dua bayi tidak stres di masa adaptasinya. Sebelumnya mereka berdempetan dan sekarang sudah terpisah," ujarnya.
Menurut dia, dengan mengurangi stres Aqila dan Azila bisa membuat masa adaptif bayi pasca operasi. Selain itu, tim dokter juga sudah memberikan minuman melalui sonde.
"Ini untuk merangsang pertumbuhan ususnya. Selama masa adaptasi ini, pergerakan tubuhnya juga akan dilatih," katanya.
Agus mengaku untuk kali ini, tim dokter memasang plat logam mulia di bagian dada Azila.
"Untuk mengganti tulang dada. Sebab, Azila tidak memiliki tulang dada seperti saudaranya Aqila. Sehingga, perlu dipasang plat untuk melindungi jantungnya," beber Agus.
Pemantauan kesehatan terhadap ke duanya terus dilakukan untuk mewaspadai risiko terjadinya infeksi.
"Tahap pemulihan, yaitu terus memberikan nutrisi. Kalau bisa dia lepas dari infusnya, segera kita keluarkan dari RS. Yang penting kita waspadai adalah infeksi pada kulitnya. Apakah plat yang dipasang kemungkinan diganti. Tergantung situasi. Kalau tumbuh kembangnya terganggu ya kita ganti," tutur Agus. []