Gugupnya Silitonga di Tengah Operasi Bayi Kembar Dempet

Bayi kembar siam dempet yang dilahirkan istri Juliadi menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Medan, Sumut.
Juliadi Silitonga memperlihatkan foto bayi kembarnya setelah selesai menjalani operasi pemisahan di RSUP H Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Selasa (23/7/2019). (Foto: Antara/Septianda Perdana)

Jakarta - Empat jam sudah rasa lega Juliadi Silitonga terbayar. Bayi kembar siam dempet yang dilahirkan istri Juliadi berhasil menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Operasi pemisahan dua bayi berusia tujuh bulan itu selama empat jam berjalan lancar. Dari total empat jam, dua jam untuk persiapan anestesi, dan dua jam tindak pemisahan.

Juliadi yang merupakan warga Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, tak sanggup menahan haru bercampur bahagia usai operasi dilakukan.

Bahkan, saat dimintai keterangan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai penderes ini terlihat begitu gugup sambil tersenyum lebar menampakkan deretan gigi putihnya.

"Saya sangat senang, saya semakin bersemangat, dan tidak puyeng lagi, sekarang sudah lega," kata dia kepada Antara.

Baca juga: Foto: Negara Ini Paling Banyak Menghasilkan Anak Kembar

Jika pihak RSUP Adam Malik telah memperbolehkan kedua bayi kembar siam Adam dan Malik dibawa pulang, ia mangaku akan segera melakukan syukuran atau upah-upah.

"Kalau udah dikasih izin rumah sakit, aku bawa ke kampung. Nanti kami bikin pesta anak di sana," ujarnya dengan logat Batak.

Sementara itu, Ketua Tim Dokter RSUP Adam Malik, Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta SpA (k), mengatakan, kedua bayi kembar siam Adam dan Malik, baru bisa dikembalikan dengan kurun waktu sekitar satu sampai dua bulan.

"Kita masih menunggu kestabilan bayi, karena kita harus mensosialisasikan kepada kedua orang tua bagaimana merawat bayi tersebut," tambah dia.

Selama tiga hari kedepan, lanjutnya tim dokter akan kembali melakukan pertemuan untuk melakukan evaluasi, terhadap keadaan bayi kembar tersebut

Ia menerangkan, operasi awalnya dipersiapkan oleh dokter anak dan dokter anastesi, kemudian dilakukan persiapan cukup panjang guna mendukung tindakan operasi.

Setelah kedua bayi tersebut dibius, kemudian dilakukan pemasangan perangkat steril mulai dari kulit disterilkan kemudian ditutup dengan kain steril.

"Karena anak sangat rentan dengan kekurangan cairan seperti darah, oleh karena itu tim dokter benar-benar hati-hati dan terperinci agar tidak terjadi kesalahan," ujar dia.

Ia menjelaskan, pemotongan dilakukan sekitar 4x6 centimeter, karena organ hati yang menyatu dan dalam pemotongan dibekali dengan berbagai alat terutama alat untuk menghentikan pendarahan.

"Kita berharap kedua bayi ini tetap dalam kondisi baik. Kondisi anak sudah baik dan tadi juga sudah bangun. Temperatur normal, jantung dan tensinya juga bagus," kata dia.

Baca juga: Kurang Rp 65 Juta, Bayi Kembar Pasutri Aceh Tertahan di RS Malaysia

Berita terkait