Komentar Mabes Polri Soal Harun Masiku

Situasi politik nasional yang semakin hari semakin mengerikan, semakin tidak berdaya, dan semakin menghalalkan segala cara
Buronan KPK kasus PAW anggota DPR Harun Masiku. (foto: ist).

Jakarta - Sekretaris NCB Hubungan Internasional (Hubiter) Polri, Brigjen Pol Amur Chandra mengatakan, tidak dipublikasikannya nama buronan Harun Masiku di situs resmi National Central Bureau (NCB) Interpol setelah diterbitkannya red notice.

Menurutnya, ada teknis dari penyidik Polri maupun KPK yang tidak memilih kolom publikasi untuk umum red notice Harun Masiku yang ada pada kolom bawah situs Interpol Lyon.

"Dalam mekanisme kami meminta kepada Interpol dalam menerbitkan red notice itu, pada kolom bawah Interpol Lyon itu menyertakan dua kolom permintaan apakah red notice itu di-publish atau tidak, pilihan itu tergantung penyidik yang meminta," kata Amur, Selasa, 10 Agustus 2021.

Amur menjelaskan, penerbitan red notice Harun Masiku sudah selesai dan penyidik KPK maupun Polri memilih untuk tidak mempublikasikannya untuk masyarakat umum. Namun, jika penyidik meminta untuk di-publish maka red notice Harun Masiku masuk ke dalam situs.


Kalau masyarakat umum melihat itu nanti, kami khawatirkan ada sesuatu hal yang dibikin-bikin, bisa mengambil dari situs itu dan bisa memanfaatkan hal-hal yang tidak diinginkan.


"Jadi orang yang melihat website (situs) itu melihat bisa mengetahui," ucapnya.

Kendati tidak dipublikasikan, Amur memastikan red notice tersebut sudah masuk dalam jaringan i427 Interpol yang tersebar ke 124 negara anggota. Data tersebut masuk ke dalam data setiap pintu perlintasan.

"Jadi pada saat itu penyidik minta tidak untuk di-publish tentunya keinginan untuk percepatan," tegasnya.

Menurut Amur, alasan lain tidak dipublikasikan pencekalan terhadap Harun Masiku, karena penyidik ingin ada kerahasiaan, menghindari masyarakat umum melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dengan mengambil data dari situs tersebut.

"Kalau masyarakat umum melihat itu nanti, kami khawatirkan ada sesuatu hal yang dibikin-bikin, bisa mengambil dari situs itu dan bisa memanfaatkan hal-hal yang tidak diinginkan, jadi kami pilih tidak di-publish," ujarnya. []

Baca Juga: Setelah KPK Tangkap Edhy Prabowo, Kapan Harun Masiku?

Berita terkait
Ditanya Keberadaan Harun Masiku, Dewi Tanjung Naik Pitam
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Dewi Tanjung nampak naik pitam karena selalu ditanyakan oleh warganet mengenai keberadaan Harun Masiku.
Sukses OTT Menteri Edhy, Eks Jubir KPK Singgung Harun Masiku
Mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah berharap penyidik kasus ekspor benih lobster dilibatkan juga dalam memburu Harun Masiku.
Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Fadli Zon: Harun Masiku Ditelan Bumi
Anggota Komisi I DPR Fadli Zon bicara pengunduran diri Edhy Prabowo dari kursi menteri dan Waketum Gerindra. Dia minta KPK tangkap Harun Masiku.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.