TAGAR.id - Klub raksasa sepak bola Liga Premier Inggris, Liverpool, akhirnya meraih gelar juara liga Inggris setelah menunggu selama 30 tahun di bawah asuhan Jurgen Klopp. Namun, keputusan Klopp untuk bergabung dengan Red Bull sebagai pelatih kepala sepak bola mendapat banyak kritik, terutama dari fans Borussia Dortmund, klub yang pernah dia latih.
Red Bull dikenal sebagai perusahaan yang kontroversial dalam dunia sepak bola. Mereka mengambil alih klub SSV Markranstadt diisi kelima Jerman dan mengubahnya menjadi RB Leipzig pada tahun 2009. Selain itu, Red Bull juga memiliki klub-klub lain seperti Red Bull Salzburg, New York Red Bulls, Red Bull Bragantino di Brasil, dan baru-baru ini memperoleh saham di Leeds United.
Dalam sebuah podcast yang dipandu oleh mantan pemain timnas Jerman, Bayern Munich, dan Real Madrid, Toni Kroos, Klopp membela keputusannya. "Kamu bisa membuat keputusan berdasarkan reaksi orang lain," ujar Klopp. "Saya mencintai semua klub yang pernah saya latih, tetapi saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan agar semua orang senang. Saya berusia 57 tahun dan masih bisa bekerja beberapa tahun lagi. Saya tidak ingin berdiam diri, jadi Red Bull menjadi pilihan yang tepat."
Klopp menambahkan bahwa tidak pernah melihat keterlibatan Red Bull dalam sepak bola dengan kritik yang berlebihan. Dia menganggap posisi barunya sebagai "kesempatan yang luar biasa" dan mengatakan bahwa hal tersebut "tidak terlalu relevan"inya. "Saya tidak bisa bertanya kepada fans, 'Apa yang harus saya lakukan?' Jika saya pergi ke Bayern (Munich), pasti akan ada protes besar di Dortmund," tambahnya.
Klopp juga menegaskan bahwa dia tidakencana kembali ke dunia manajerial, bahkan di level internasional dengan timnas Jerman. "Satu-satunya pilihan saya adalah menjadi pelatih tim nasional, tetapi saya tidak ingin menjadi pelatih lagi," ujarnya. "S ingin terus bekerja, tetapi jika hidup Anda diatur untuk mencoba memuaskan semua orang, Anda akan menemukan bahwa Anda gagal setiap hari." (Sumber: BBC Sport) []