TAGAR.id - Toko eceran daring, Amazon, menambahkan layanan pengobatan jarak jauh atau video telemedicine di 50 negara bagian di Amerika Serikat (AS) ke dalam klinik virtualnya, seiring perluasan layanannya dalam bidang perawatan kesehatan.
Amazon mengatakan pada hari Selasa, 1 Agustus 2023, pelanggan dapat mengunjungi klinik virtualnya sepanjang waktu melalui situs web atau aplikasi Amazon. Di sana, mereka dapat membandingkan harga dan waktu respons, sebelum memilih tenaga medis dari beberapa opsi yang ada.
Klinik virtual yang tidak menerima asuransi itu diluncurkan musim gugur lalu, dengan fokus pada konsultasi melalui pesan teks. Layanan itu tetap tersedia di 34 negara bagian. Amazon mengatakan, klinik itu menawarkan perawatan untuk lebih dari 30 masalah kesehatan.
Popularitas pengobatan secara virtual, atau telemedicine, melonjak ketika Covid-19 melanda beberapa tahun lalu. Layanan itu tetap populer sebagai cara mudah untuk memeriksakan diri ke dokter atau menangani masalah kesehatan yang relatif kecil, seperti mata merah. Klinik itu juga menawarkan pengobatan untuk mabuk di perjalanan dan alergi musiman.
Ilustrasi - KSP Dorong Pembentukan Smart Regulation Telemedicine. (Foto: Tagar/Istock)Kepala Petugas Medis, Dr Nworah Ayogu, mengatakan dalam sebuah unggahan blog bahwa klinik itu bertujuan untuk menyingkirkan hambatan dalam membantu orang mengobati “masalah kesehatan sehari-hari.”
“Sebagai seorang dokter, saya melihat secara langsung bahwa pasien ingin sehat, tetapi kekurangan waktu, alat, atau sumber daya untuk mengelola pengobatan mereka secara efektif,” tulis Ayogu.
Amazon mengatakan, biaya konsultasi melalui pesan teks ditawarkan dengan harga 35 dolar (setara dengan Rp 531.317,50), sementara kunjungan melalui video seharga 75 dolar (setara dengan Rp 1.138.537,50). Penawaran itu lebih murah daripada biaya kunjungan langsung ke dokter, yang bisa mencapai lebih dari 100 dolar (setara dengan Rp 1.518.050) bagi orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan. (ps/rd)/voaindonesia.com. []