KKP Bantu Stimulus Ekonomi Sektor Kelautan Lewat Padat Karya

KKP mendorong stimulus ekonomi sektor kelautan lewat program padat karya seperti menanam bibit mangrove atau hutan bakau
Ilustrasi Mangrove. (Foto: Tagar/Unsplash/Joel Vodell)

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong stimulus ekonomi sektor kelautan melalui program padat karya seperti penanaman bibit mangrove atau hutan bakau. Ini sebagai bentuk upaya merehabilitasi ekosistem pesisir nasional.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan, KKP diminta memberikan stimulus ekonomi untuk sektor kelautan dan perikanan yang terdampak pandemi melalui program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dalam bentuk padat karya," kata Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Tb Haeru Rahayu melalui siaran pers di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.

Luas ekosistem mangrove nasional nyatanya berkurang sangat besar hingga mencapai 54 persen.

Ekosistem mangrove, kata Tebe, mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan masyarakat pesisir. Ekosistem tersebut penting untuk mendapatkan perhatian lebih agar keberadaanya tetap dipertahankan dan terhindar dari kerusakan nantinya.

Tebe memaparkan, luas mangrove nasional pada tahun 2019 yakni sebesar 3,31 juta hektare, ini juga bisa dikatakan menjadi luasan terluas di dunia. Namun,  jika ditarik garis ke belakang mengenai luasan mangrove nasional sejak 1980 sampai tahun 2019, luas ekosistem mangrove nasional nyatanya berkurang sangat besar hingga mencapai 54 persen.

Untuk itu, sebagai bentuk upaya mengembalikan luasa ekosistem mangrove yang hilang dan merehabilitasi ekosistem pesisir yang rusak, KKP menanam bibit mangrove di pesisir Desa Gampong Baru, Aceh Jaya, pada 6 Oktober 2020. "Pada tahun 2020, KKP memiliki target untuk melakukan perbaikan kondisi ekosistem mangrove dengan penanaman mangrove seluas 200 hektare di 12 lokasi, salah satunya di Kabupaten Aceh Jaya," ucap Tebe.

Sementara, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf mengatakan penanaman mangrove yang dilaksanakan sejak tanggal 1-7 Oktober 2020 dilakukan secara padat karya oleh Kelompok Ekowisata Gampong Baro dan masyarakat sekitar pada area seluas 25 Ha. Kata dia, sebanyak 82.500 batang bibit mangrove yang ditanam merupakan jenis Rhizopora sp.

"Bibit ini adalah hasil penyemaian yang dilakukan oleh penggiat konservasi mangrove," ujar Yusuf.

Upaya penanaman bibit mangrove ini, kata Yusuf, diharapkan ke depannya bisa dikembangkan sebagai lokasi ekowisata dan destinasi wisata bahari di Aceh. Ini bertujuan agar pendapatan dan ekonomi masyarakat pesisir bisa meningkat nantinya. []

Berita terkait
KKP Rilis 14 Kasus Bom Ikan, 8 Nelayan Diciduk di Sulsel
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis adanya 14 kasus bom ikan selama tahun 2020.Terbaru, 8 nelayan diciduk di Sulawesi Selatan (Sulsel)
KLHK Bantu Pulihkan Ekonomi Lewat Program Penanaman Mangrove
KLHK Bantu Pulihkan Ekonomi Lewat program penanaman Mangrove. Program seluas 15.000 hektare ini melibatkan Kelompok Tani Hutan di 34 provinsi.
Cara KKP Siasati Ketatnya Syarat Impor Ikan di Luar Negeri
Beragam siasat mulai digencarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait semakin ketatnya syarat impor ikan di luar negeri.