Kisah Hidup Brigadir J Sejak Lahir Hingga Tragedi Jumat Berdarah

Kisah hidup Brigadir J sejak lahir di Muaro Jambi 29 November 1994 hingga tragedi Jumat berdarah di rumah Irjen Ferdy Sambo 8 Juli 2022.
Brigadir J (kanan) foto bersama Irjen Ferdy Sambo atasannya. (Foto: Tagar/TVOne)

TAGAR.id, Jakarta - Brigadir J bernama asli Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Lahir 29 November 1994, tumbuh kembang di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Keluarga memanggil Brigadir J dengan namanya, yaitu Yoshua. Ia anak kedua dari empat bersaudara. Ibunya, Rosti Simanjuntak, seorang guru. Dan ayahnya, Samuel Hutabarat, seorang petani.

Brigadir J menempuh pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas di Muaro Jambi. Tepatnya SDN 74 Muaro Jambi, SMPN 12 Muaro Jambi, dan SMAN 4 Muaro Jambi.

Lulus sekolah menengat atas, Yoshua mengikuti tes polisi di SPN (Sekolah Polisi Negara) Polda Jambi tahun 2012, hingga menjadi anggota Brimob. Selanjutnya, Brigadir J bertugas di Sarolangun, Jambi, kemudian ditugaskan di Papua selama beberapa tahun.

Sampai kemudian pada tahun 2019, Brigadir J bertugas di Mabes Polri sebagai ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawati.

Rohani Simanjuntak, tante Brigadir J, mengatakan keponakannya itu bekerja dengan baik sehingga diberi kepercayaan menjadi ajudan Kadiv Propam Polri.

"Dilihat Yoshua bagus sehingga Pak Ferdy Sambo, Kadiv Propam, menarik Yoshua jadi ajudan," kata Rohani pertengahan Juli 2022.

Dan malapetaka itu pun terjadi. Tragedi Jumat berdarah, 8 Juli 2022, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Keterangan awal polisi menyebutkan Brigadir J melakukan pelecehan sambil menodongkan senjata pada istri Ferdy Sambo.

Istri Ferdy Sambo berteriak dan didengar Bharada E. Melihat Bharada E, Brigadir J panik dan melepaskan tembakan tapi meleset.

Brigadir J melepaskan tujuh tembakan tapi meleset semua. Bharada E melepaskan lima tembakan dan kena semua. Bahkan ada yang mengena dua kali sehingga ada tujuh luka tembakan di tubuh Brigadir J.

Ferdy Sambo tidak ada di rumah saat kejadian. Istri meneleponnya dengan histeris. Sambo pulang dan mendapati Brigadir J telah tewas.

Kronologi versi polisi itu tidak dipercaya keluarga Brigadir J. Juga, apakah Ferdy Sambo bersih? Karena akhirnya ia dinonaktifkan di tengah pengusutan kasus oleh tim khusus yang dibentuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, tidak percaya kalau benar anaknya itu melepaskan tujuh tembakan dan meleset semua.

Brigadir J, katanya, adalah seorang sniper, ahli menembak, lama ditugaskan di daerah rawan konflik seperti Papua.


Dilihat Yoshua bagus sehingga Pak Ferdy Sambo, Kadiv Propam, menarik Yoshua jadi ajudan.


Menurut Samuel, jika benar terjadi tembak menembak, dua orang seperti Bharada E bisa dikalahkan anaknya.

"Dua orang macam dia (Bharada E) itu. Habis, habis dia sama anakku," kata Samuel.

Samuel mengatakan kalau anaknya memang bersalah, pecat saja, hukum saja, tapi jangan disiksa. Ia dan keluarga melihat 13 luka di berbagai anggota tubuh anaknya.

Luka itu bukan hanya bekas luka tembakan, juga ada luka lilitan tali di leher seperti habis dicekik.

"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Bukalah semua rekaman CCTV, juga handphone (Brigadir J) yang hilang dan kasih tahu publik kebenaran yang sesungguhnya," kata Samuel.

Keterangan awal polisi menyebutkan CCTV di rumah Sambo rusak ketika peristiwa terjadi. Namun belakangan CCTV ditemukan. CCTV yang bisa memberikan konstruksi jelas Jumat berdarah itu.

Pada saatnya tim khusus kasus kematian Brigadir J akan mengumumkannya ke publik. Lengkap. Utuh. Tidak sepotong sepotong.

Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J, memberikan kesaksian tentang kebaikan-kebaikan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya saat melihat jasad Brigadir J di peti jenazah.

Kesaksian Rosti itu direkam dalam video dan diunggah di akun Facebook Rohani Simanjuntak.

Berikut kesaksian Rosti dan Rohani tentang hubungan baik Brigadir J dan keluarga Ferdy Sambo.

1. Adik Brigadir Yoshua Terima Rp10 Juta dari Irjen Ferdy Sambo

Istri Irjen Ferdy Sambo dikatakan sering mengundang adik Brigadir Yoshua untuk datang ke rumahnya. Saat datang, adik Brigadir Yoshua yang dikenal sebagai Bripda LL Hutabarat itu diberikan uang Rp10 juta.

"Kutanya adik, baik kali ini Ibu (Putri) itu, dikasihnya adikmu itu uang Rp 10 juta kalau datang. Tapi karena besarnya uang sewa rumahnya itu nak. Biaya kosnya itu habis begitu lah keuangannya itu," kata Rosti, Jumat (15/7) dilansir dari detikcom.

"Apanya yang tidak pantas dan layak bagi orang itu ya anakku. Padahal kau bilang, selalunya dipanggil Ibu, adik ke rumah," tuturnya.

Rosti mengatakan sang anak pernah dicemburui orang lain karena diperlakukan baik oleh Irjen Ferdy Sambo dan istrinya.

"Jadi cemburunya orang itu karena Bapak dan Ibu itu menyayangi kalian. Karena perbuatanmu yang jujur itunya anakku," ungkapnya.

2. Brigadir Yoshua Sering Dibelikan Barang

Brigadir J atau Brigadir Yoshua mendapatkan perhatian lebih selama berada di bawah naungan Irjen Ferdy Sambo. Ketika pergi bersama, Brigadir Yoshua selalu dibelikan barang-barang.

Namun, menurut penuturan sang ibu, Brigadir Yoshua selalu menghindari barang-barang yang berharga mahal.

"Sampai diceritakan anakku ini lucu. Kawannya selalu milih yang mahal- mahal, tapi ini selalu milih yang sedang-sedang," ujar Rosti.

"Kubilang di sini baik-baik kau nak. Hati hati kau anakku, biasanya orang kalau meraih sesuatu yang terbaik banyak manusia yang jahat. Itunya kubilang nak. Di mana-mana si jahat siap mengintai. Cuma itunya pesanku ke kalian berdua sejak merantau ke Jakarta. Terusnya kuberikan saran ke kalian," ungkap lagi.

3. Keluarga Klaim Diundang Irjen Ferdy Sambo ke Jakarta

Rosti juga mengungkapkan bahwa ia pernah diminta ke Jakarta atas permintaan dari Irjen Ferdy Sambo dan istri. Rosti mengaku obrolan tersebut disampaikan sang anak padanya.

"Kau panggilnya mamak ke Jakarta. Disuruh Bapak sama Ibu, mamak ke Jakarta. Tapi karena keadaan (saya menolak)," ujarnya.

Rosti merasa malu bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo dan keluarga sehingga ia tidak pernah memenuhi undangan tersebut.

"Kubelipun tiketmu kau bilang nak, kujawab waktunya nggak bisa nak. Terus kau berkata Bapak sama Ibu pengen melihat mamak. Tetapi kujawab, malu aku nak, kita orang miskin. Kita orang miskin," katanya.

4. Irjen Ferdy Sambo Ingin Bantu Pernikahan Brigadir Yoshua

Brigadir Yoshua pergi untuk selama-lamanya hingga menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan calon istrinya, Vera Simanjuntak. Apalagi, Brigadir Yoshua dan Vera berencana akan menikah pada tujuh bulan mendatang.

Berdasarkan pengakuan sang ibu, rangkaian pernikahan Brigadir Yoshua dan Vera rencananya akan dibantu oleh Irjen Fery Sambo.

"Sampai ada permohonan Ibu dan Bapak itu, tidak akan melepaskanmu sampai menikah. Kalaupun menikah, mereka yang menikahkan," kata Rosti.

Tak hanya membiayai, Ferdy Sambo disebut ingin istri Brigadir Yoshua kelak ikut kerja bersama di Jakarta.

"Sampai datang Ibu dan Bapak itu bilang kalau kalau bisa calon mu nak harus sama mereka. Harus di sini bersamaku bekerja. Nggak usah kerja kakak itu nanti, kata adikmu," tuturnya.

5. Brigadir Yoshua Akan Dibantu Jadi Perwira

Sementara itu, tante Brigadir Yoshua, Rohani Simanjuntak bercerita bahwa mendiang Brigadir J rencananya akan sekolah perwira.

Sekolah perwira tersebut menurut Rohani bisa didapat Brigadir Yoshua berkat bantuan dari Irjen Ferdy Sambo.

"Bapak ini (Ferdy Sambo) yang menyekolahkan katanya," sebutnya. []

Berita terkait
13 Titik Luka di Sekujur Jenazah Brigadir J Termasuk Bekas Luka Jerat di Leher
13 titik luka di sekujur jenazah Brigadir J termasuk bekas luka jerat di leher. Fakta ini berhadapan dengan keterangan polisi. Mana yang benar.
Ada Siapa Saja dalam CCTV yang Ditemukan Polri pada Hari Kematian Brigadir J
Polri telah menemukan CCTV yang bisa mengungkap jelas konstruksi kasus kematian Brigadir di rumah Irjen Ferdy Sambo. Ada siapa saja dalam CCTV.
Bagaimana Tabiat Brigadir J Waktu SMA, Kesaksian Para Guru di Jambi
Bagaimana tabiat Brigadir J waktu SMA, apa sja kesaksian para guru di Jambi tentang rekam jejak perilaku anak didiknya itu.
0
Kisah Hidup Brigadir J Sejak Lahir Hingga Tragedi Jumat Berdarah
Kisah hidup Brigadir J sejak lahir di Muaro Jambi 29 November 1994 hingga tragedi Jumat berdarah di rumah Irjen Ferdy Sambo 8 Juli 2022.