Kisah Emak-emak Pecinta Drakor di Banyuwangi

Emak-emak di Banyuwangi sampai tidak tidur dan memasak demi menonton Drama Korea. Candu drakor juga dijadikan ladang bisnis.
Pecinta Drama Korea di Banyuwangi. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Drama Korea menjadi candu baru yang digemari sejumlah masyarakat di Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Ya, drakor kini salah satu hiburan yang digandrungi mayoritas kaum hawa.

Kehadiran drakor ini seakan mengobati jenuh, panik dan ketakutan masyarakat terhadap wabah corona. Muda dan tua terhipnotis cerita film dari negeri ginseng tersebut.

Sabtu, 13 Juni 2020 pagi, Tagar menyambangi sejumlah warga penggila drakor di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Saking candunya, mereka memiliki komunitas yang diberi nama "Komunita Drakor Banyuwangi" alias Drakor B.

Salah satu penggemar drakor itu bernama Lia Kurnia, warga Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Kota Banyuwangi. Setiap hari, ibu dua anak ini selalu mengupdate perkembangan tentang drakor. Dia menganggap drakor berbeda dengan film-film kebanyakan.

Jangan kaget kalau sudah nonton drakor menghabiskan waktu berjam-jam. Bahkan sampai tidak tidur semalam suntuk sudah jadi hal biasa.

Menurutnya, drakor candu yang membuat orang ketagihan untuk menontonya. Dia bahkan rela menghabiskan waktu berjam-jam demi merampungkan satu drakor hingga tamat.

"Saya suka drakor What’s Wrong With Secretary Kim. Ceritanya tentang pembisnis muda yang sukses karena mempunyai sekretaris handal," kata Lia sembari terus melihat deretan drakor di telepon pintarnya.

Drakor What’s Wrong With Secretary Kim berkisah tentang pembisnis muda Lee Young Joon (Park Seo Joon) dan sekretarisnya Kim Mi Soo (Park Min Young). Lee Young Joon merupakan wakil ketua yang cekatan, tanggap, cerdas, perfeksionis, namun narsis. Sedangkan sekretarisnya handal dan mampu menangani semua kebutuhan wakil ketua Lee.

Namun, setelah 9 tahun bekerja bersama Lee, Sekretaris Kim tiba-tiba meminta mundur. Wakil Ketua Lee yang merasa tidak ada bersalah pun bertanya-tanya apa yang terjadi.

Episode pertama, Lee Young Joon menunjukan kesempurnaanya sebagai seorang atasan. Dia mampu menyelesaikan permasalahan bisnis dengan baik dan terampil. Ia disegani semua karyawan. Namun, sekretarisnya menilai dia terlalu narsis dan tidak sesempurna tampilannya.

Akhir episode, Lee Young memutuskan untuk menikahi Kim. Sebab, alasan Kim mengundurukan diri dari jabatan sekretaris ingin menikah dan mebangun rumah tangga. Pasalnya, usia Kim sudah menginjak angka 29 tahun. Begitu sekilas cerita drakor yang digemari Lia.

Menurut Lia, menonton drakor harus sampai tuntas, jika tidak akan terus penasaran dengan alur ceritanya. Sebab, alur ceritanya tidak bisa dimengerti seperti sinetron-sinetron lainnya.

"Makanya jangan kaget kalau sudah nonton drakor menghabiskan waktu berjam-jam. Bahkan sampai tidak tidur semalam suntuk sudah jadi hal biasa bagi penggemar drakor seperti saya ini, dan mungkin tidak saya saja yang seperti itu,” tuturnya.

DrakorPecinta drakor Banyuwangi, Lia Kurnia menonton drakor di ponsel androidnya bersama temannya. (Foto: Tagar/Hermawan)

Lia bahkan mengaku pernah tidak memasak karena sibuk menonton salah satu drakor yang disukainya bersama Suaminya. Alhasil waktu itu, Lia terpaksa memesan sarapan, makan siang hingga sore dengan layanan online.

"Kebetulan suami saya juga suka drakor. Jadi waktu itu ada drakor baru dan sangat bagus alur ceritanya. Saking keasikan saya sampai tidak masak, bukan lupa sih tapi sengaja tidak masak karena lihat drakor," katanya.

Lia mengatakan drakor membuat seseorang ketagihan dan penasaran untuk menontonya. Namun, tidak ada dampak negatif yang ditimbulkannya karena alur cerita drakor jelas dan mendidik.

“Jika dibandingkan dengan cerita film lain masih lebih bagus. Kalau di Indonesia filmnya terkadang endingnya dan alur ceritanya kan kurang jelas. Mohon maaf bukan berarti menyempelehkan film Indonesia. Drakor juga cerita fiktif, tapi lebih terarah jalan ceritanya,” tutur Lia yang mengaku diperbolehkan keluarga menonton drakor asal tidak lupa tanggungjawab pekerjaan rumah tangga.

Meningkatkan Pengetahuan

Pecinta drakor lainnya, Ruli Zulfa, warga Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Kota Banyuwangi, mengaku menyukai drakor sejak lima tahun belakangan. Menurutnya, alur cerita drakor selain percintaan romantis, juga mengandung ilmu.

"Kenapa saya mengatakan drakor itu bisa ditarik ilmunya, karena ceritanya runut dan detil. Misalnya menceritakan tentang kisah seorang dokter genius, di situ akan diceritakan bagaimana profesi dokter dan apa yang dilakukan dokter sesungguhnya dalam menangani pasienya,” katanya.

Ruli sendiri paling suka dengan drakor berjudul My Docktor Starger. Menurutnya, drakor yang dirilis tahun 2014 ini mempunyai cerita bagus untuk membuka wawasan. Terutama pengetahuan di dunia medis.

"Di drakor ini kita bisa melihat cara dokter-dokter di Korea memecahkan sebuah permasalahan medis dengan cukup bagus. Jujur, saya sangat awam dengan dunia medis, tapi setelah melihat drakor My Doctor Strager, setidaknya saya tahu tentang dunia medis, terutama profesi dokter. Kalau di Indonesia tidak sedetil itu,” tuturnya.

Saya tidak pernah dikomplain suami gara-gara nonton drakor. Karena tugas-tugas yang menjadi kewajiban sudah saya selesaikan.

My Doctor Stranger merupakan serial televisi Korea Selatan tahun 2014 yang dibintangi Lee Jong Suk, Jin Se Yeon, Park Hae-Jin dan Kang Sora. Drama 20 episode ini bercerita tentang seorang dokter jenius yang diperankan Lee Jong Suk.

Saat masih kecil, Park Hoon (Lee Jong Suk) dan ayahnya park Cheol (Kim Sang-Joong) diperdaya dan dikirim ke Korea Utara dan di sana dia dilatih menjadi dokter oleh ayahnya yang sudah menjadi dokter terkenal.

Park Hoon menjadi seorang ahli bedah torakalis jenius setelah menimba ilmu di sekolah kedokteran Korea Utara. Di sini lah ia ja jatuh cinta dengan Song Jae-hee (Jin Se Yeon). setelah ayah park Hoon meninggal, ia mencoba melarikan diri ke Korea Selatan dengan Jae-hee. Namun, Park Hoon hilang kontak dengan Jae-hee dan pada akhirnya pergi ke Korea Selatan seorang diri, sambil terus mencari Jae-hee.

Di Korea Selatan, Park Hoon mulai bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Universitas Myungwoo. Setelahnya, ia menemukan seorang gadis yang terlihat presis seperti Jae-hee, Dojter Han Seung Hee, yang mengaku tidak mengenali Park Hoon.

Menurut Ruli, dia kerap menonton drakor melalui YouTube. Dia menonton drakor di setiap kesempatan, bahkan sering sekali menonton drakor kesukaanya sambil berjualan di pasar.

”Saya sering nonton drakor di pasar sambil jualan, karena saya berdagang tempe. Terkadang kalau belum selesai di pasar, lanjut nonton di rumah bersama anak-anak. Bahkan tidak tidur semalam suntuk demi nonton drakor," tuturnya.

Meski kecanduan drakor, Ruli mengaku tetap melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga kecanduannya menonton drakor tidak pernah diprotes suami.

"Saya tidak pernah dikomplain suami gara-gara nonton drakor. Karena tugas-tugas yang menjadi kewajiban sudah saya selesaikan terlebih dahulu,” katanya.

Saat ini, Ruli mengaku sedang menyelesaikan menonton drakor baru yang disukainya berjudul The World of the Married. Drama ini bercerita tentang pasangan menikah yang kehidupan rumah tangganya mulai berantakan karena pengkhianatan dan pada akhirnya menghadirkan kebencian.

"Meski bercerita tentang perselinghungan tetap memberi pelajaran yang berarti bagi penontonya. Rumah tangga jika diawali dengan ketidak jujuran seperti perselingkuhan itu, meski ditutupi serapat mungkin akan terbokar juga. Dan ini pelajaran bagi kita yang sudah berumah tangga. Lagi-lagi ilmu,” tuturnya.

Bernilai Ekonomis

Komunitas Drakor B mengakui drakor memang memiliki sisi negatif, namun banyak juga sisi positifnya. Salah satu negatifnya karena penggemar lupa waktu ketika sibuk menonton.

“Sering lupa waktu, karena drakor itu bikin kecanduan. Filmnya berepisode sehingga jika kelewatan satu episode endingnya tidak dapat dan bikin penasaran,” kata Kordinator Komunitas Drakor B, Ayu Dwija Astuti.

Sisi positinya, drakor bisa bernilai ekonomis bagi penggemarnya. Sebagian besar penggemar drakor di Banyuwangi bisa membuka bisnis aksesoris, busana hingga makanan karena terinpirasi drakor yang ditontonya.

"Penggemar drakor di Banyuwangi tidak sekedar melihat alur ceritanya saja. Tapi juga mengamati tren mode busana dan aksesoris yang digunakan pemeran drakor. Aksesoris dan busana yang digunakan pemeran drakor itu akan ditiru dibuat untuk dijual,” kata perempuan yang akrab disapa Ayu Kim.

DrakorKordinator Komunitas Drakor Banyuwangi, Ayu Dwija Astuti atau Ayu Kim sedang melihat koleksi drakor di laptopnya sela-sela bekerja. (Foto: Tagar/Hermawan)

Aksesoris dan busana drakor cukup laris dipasaran. Peminatnya mulai dari kalangan remaja hingga ibu-ibu rumah tangga. Bahkan dia sampai kewalahan menerima pesanan aksesoris.

"Banyak aksesoris yang penjualanya cukup tinggi, sampai kewalahan melayani pesanan. Karena lagi menjadi trenseter bintang drama Korea,” tuturnya.

Selain aksesoris dan busana, menu makanan di drama Korea tidak luput juga menjadi ladang bisnis, seperti ramyeon misalnya. Menu makanan yang terbuat dari mei ini sering sekali mucul di drakor, sehingga menu ini diadaptasi oleh Komunitas Drakor Banyuwangi dan dijual.

“Saya sendiri sampai sekarang berjualan ramyoen meski mungkin bahanya berbeda ya. Tapi paling tidak ini menu makanan yang sering tampil di drama Korea. Peminatnya cukup tinggi sekali. Saya jualnya secara online di dalam kota Banyuwangi ini saja,” tuturnya. []

Berita terkait
Tunggu Woo Do Hwan Jadi Jaksa dalam Drakor Baru
Episode terakhir The King: Eternal Monarch ditayangkan Jumat 12 Juni 2020 dan Woo Do Hwan sudah ditawari peran baru dalam drakor baru. Jadi jaksa.
Pak Cep, Satpam di Semarang Motoran 200 Km Tiap Hari
Usianya tak lagi muda. Pak Cep tiap hari menempuh 200 Km dari rumahnya di Pati hingga Semarang. Ia bekerja sebagai satpam.
Toleransi dan Ketahanan Pangan Gusdurian Malang
Jaringan Gusdurian Peduli Kota Malang memberdayakan pemuda lintas agama untuk menciptakan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.