Jakarta - Staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Angkie Yudistia bersedia menceritakan pengalamannya saat melihat langsung korban bencana banjir dan tanah longsor di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat.
Angkie Yudistia tak lagi bisa membendung rasa haru, tatkala menyaksikan penderitaan para korban yang terdampak bencana alam. Terlebih, begitu mengetahui ada dari pihak korban yang kehilangan orang tersayang untuk selamanya.
Cuaca sangat dingin karena hujan tidak dapat diprediksi. Banyak bayi, anak-anak, lansia yang masih menangis, dan beberapa tatapannya kosong.
"Sedih dan turut prihatin, beberapa pengungsi kehilangan rumah dan isi nya, dan bahkan ada yang kehilangan anggota keluarganya," kata Angkie kepada Tagar, Rabu, 8 Januari 2020.
Angkie menuturkan, pada saat dirinya melakukan kunjungan di Bogor, bukan hanya sedih dan lara yang ia rasa. Rasa empatinya berkecambuk ketika melihat kondisi pengungsi yang didominasi anak-anak serta lansia, dibayangi raut wajah yang teramat pilu.
"Pada saat itu cuaca sangat dingin karena hujan tidak dapat diprediksi. Banyak bayi, anak-anak, lansia yang masih menangis, dan beberapa tatapannya kosong," ucap Angkie.
Perhatiannya kala itu tertancap pada kondisi korban bencana yang mengalami kesengsaraan. Ia mengaku ikut merasakan apa yang sedang dirasa para korban. Seakan hatinya teriris. Saat itu, tidak banyak kata yang dapat terucap.
"Itu mengapa rombongan presiden datang dengan membawa sembako, saat cuaca dingin, pasti sangat kelaparan juga karena akses yang sulit ke sana," tutur pendiri Thisable Enterprise itu.
Ini merupakan kunjungan perdana Angkie usai dipilih presiden menjadi Stafsus dari kalangan milenial. Sebelumnya, ia mengaku pernah datang mengunjungi lokasi bencana. Namun, untuk mengakses lokasi tidak sesulit apa yang menjadi pengalaman barunya ketika mengunjungi Sukajaya, Bogor, Minggu, 5 Januari 2020.
"Lokasi bencana yang didatangi biasanya yang terdekat dan akses yang bisa dijangkau. Tapi kemarin, cukup menjadi pengalaman seumur hidup bisa menjangkau desa yang terisolasi. Pengalaman hingga ke pelosok desa, Indonesia butuh kita," kata dia.
Baca juga: Negara Harus Hadir di Masyarakat Hadapi Bencana Alam
Kemarin, Angkie melakukan kunjungan bersama Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. Dalam kunjungan tersebut dirinya ikut menyalurkan bantuan dari Presiden Jokowi untuk masyarakat yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Dalam rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden tertulis sebanyak 6.000 paket bantuan dari presiden diberikan untuk 6.000 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Kecamatan Sukajaya pada Minggu, 5 Januari 2020.
"Ya hari ini kami berada di Kabupaten Bogor, Kecamatan Sukajaya. Tadi Bapak Presiden bersama kami mencoba mendarat di lokasi Sukajaya ini, tetapi hanya bisa mendarat 2 heli dan kebetulan cuaca berubah. Bapak Presiden tidak bisa hadir di sini, maka kami mewakili Bapak Presiden Republik Indonesia untuk menyampaikan bantuan berupa sembako," kata Heru melalui pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Minggu, 5 Januari 2020.
Heru menjelaskan, paket bantuan yang diberikan dari presiden kepada masyarakat berupa sembako dan beberapa kebutuhan warga lainnya, seperti air minum dan makanan siap saji.
Heru yang datang mewakili Jokowi menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran di daerah yang telah sigap membantu korban bencana di Kecamatan Sukaraja.
"Atas nama Bapak Presiden kami ucapkan kepada seluruh jajaran Polres dan TNI, Dandim, Danrem, Ibu Bupati terima kasih yang telah sigap membantu korban bencana ini," ucap dia.
Heru beramanat, Jokowi menyampaikan beberapa pesan yang berkaitan dengan bencana di awal tahun 2020 ini.
"Pertama, memastikan agar proses evakuasi terus dilakukan dan agar kebutuhan warga yang terdampak bisa terpenuhi, terutama air dan makanan siap saji. Presiden (Jokowi) menyampaikan turut berduka cita bagi korban yang meninggal dan tentunya turut berempati bagi seluruh warga yang terkena bencana di Sukajaya ini," ujar dia. []
