Jakarta, (Tagar 21/2/2019) - Artis Kirana Larasati maju sebagai calon legislatif melalui PDI Perjuangan. Ia mengaku memutuskan untuk menjajaki ranah politik praktis karena terinspirasi Presiden Joko Widodo.
Kirana mengatakan saat diundang Jokowi ke Istana, dia merasakan bahwa politik sudah tidak lagi menjadi barang yang menyeramkan. Sosok Jokowi yang merakyat menginspirasi banyak orang termasuk dirinya, untuk ikut berjuang demi bangsa lewat partai politik.
di sebuah kafe di wilayah Menteng, Jakarta Pusat. Rabu (20/2) sore."Saya baru pertama kali masuk Istana. Diterima dengan senyuman lebar. Ibaratnya itu merasakan rangkulan, itu di zaman Pak Jokowi," kata Kirana kepada Tagar News di sebuah kafe di wilayah Menteng, Jakarta Pusat. Rabu (20/2) sore.
"Saya waktu itu bukan siapa-siapa dan gak lagi nyaleg juga. Bukan saya aja. Banyak sekali orang yang juga diundang, merasakan betapa kami dimanusiakan di Istana. Bukan dia (Jokowi) penguasa dan saya rakyat di bawah, tapi sama-sama sebagai bangsa Indonesia yang punya hak yang sama," ungkap Kirana.
"Saya percaya dengan kepemimpinan beliau (Jokowi). Jadi ketika saya ditawari untuk masuk ke politik praktis, saya merasa, iya deh, ok. Kayaknya, politik kini sudah tidak jahat lagi, sudah tidak jauh lagi saya," imbuh Kirana.
Perempuan yang akan bertarung di Dapil Jabar I (Kota Bandung dan Kota Cimahi) itu juga mengaku telah memiliki beberapa program kerja jika kelak ia terpilih sebagai anggota dewan. Salah satunya adalah membuat sebuah pelatihan demi mengangkat derajat orang-orang dari kalangan difabel.
"Bikin sesuatu lah untuk mereka. Agar yang tadinya tidak bisa memasak, jadi bisa memasak. Tidak bisa menjahit, jadi bisa menjahit. Termasuk juga untuk yang difabel," tutur Kirana.
"Jadi kita bisa melakukan sesuatu. Bisa berkarya. Dengan kemudahan-kemudahan sekarang. Zaman online sudah cukup mudah, kita harus isi. Kita harus pergunakan itu. Termasuk yang difabel. Bisa berinternet, jualan online. Bisa mencukupi kebutuhan kita. Bisa mandiri," imbuh aktris kelahiran tahun 1987.
Kirana juga menegaskan bahwa kesadaran politik merupakan hal yang amat penting, termasuk di kalangan anak muda.
Ia mengaku tidak akan memilih calon pasangan hidup yang tidak memiliki kesadaran terhadap dunia politik.
"Seleksinya lebih ketat lagi sekarang. Lebih mendetail lagi. Kalau dulu kan mungkin yang penting pintar, pekerja keras, ya udah, gak paham politik juga gak apa-apa. Kalo sekarang, oooohhh harus," pungkasnya. []
