Tangerang - Kiper bisa latihan mandiri. Namun dia seharusnya berlatih bersama tim karena posisi kiper memang berbeda dengan yang lain. Pasalnya, mereka dihadapkan pada problem nonteknis seperti ball feeling dan tekanan mental yang diperoleh lewat latihan di tim.
Kiper tetap bisa melakukan latihan mandiri saat tim meliburkan pemain karena pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kompetisi dihentikan sampai 29 Mei 2020. Pelatih kiper Persita Tangerang Mukti Ali Raja pun tetap memberi materi latihan kepada 3 kiper asuhannya. Mereka tetap harus menjaga kondisi agar tetap bugar dengan latihan yang dipantaunya secara online.
Selama libur latihan tim, Mukti Ali memberi materi berupa individual training dengan konten berupa physical low-med Intencity serta skill training kepada para kiper. Latihan itu bertujuan menjaga kebugaran atau maintenance kiper.
Akan ada sanksi bila kiper tidak mengirimkan balik video latihannya. Ini untuk melihat bagaimana kiper menjaga latihan
"Tujuan latihan itu lebih tepat mengarah pada maintenance kiper. Bagaimana menjaga kondisi kiper agar tidak turun terlalu jauh," ujar Mukti Ali kepada Tagar, Senin, 30 Maret 2020.
Mantan kiper tim nasional ini melakukan pengawasan ketat kepada para kipernya. Dia mengirim materi melalui video setiap hari.
Selanjutnya, kiper mengirim balik video latihannya kepada pelatih. Latihan itu rutin dilakukan setiap hari dengan materi latihan yang berbeda setiap harinya.
Bahkan Mukti Ali menerapkan sanksi bila kiper tidak mengirimkan hasil latihan. Pasalnya melalui latihan tersebut dia bisa memantau perkembangan pemain.
"Akan ada sanksi bila kiper tidak mengirimkan balik video latihannya. Ini untuk melihat bagaimana kiper menjaga latihan. Dari video itu juga saya bisa memperbaiki atau memberi masukan apa yang harus ditambahkan dan dikurangi dalam latihan," ujar pelatih kiper ini.
Kiper Lebih Baik Latihan Bersama Tim
Meski kiper bisa menjalani latihan mandiri, namun mereka menghadapi problem nonteknis atau mentalitas bertanding. Menurut dia kiper sesungguhnya lebih baik dan efektif bila melakukan latihan secara tim dan ada taktikal. Pasalnya ini menyangkut bagaimana 'rasa' kiper terhadap bola atau ball feeling. Dan itu bisa diperoleh saat kiper mengikuti latihan taktikal.
Bila jarang mendapat latihan taktikal, ball feeling kiper bakal mengalami penurunan. Begitu pula dengan tekanan mental atau mental pressure yang hanya diperoleh minimal dalam internal game.
"Kalau seperti ini, saya khawatir ball feeling kiper bisa menurun. Dia juga kehilangan mental pressure. Bila liga mulai lagi, saya justru menghadapi banyak PR karena harus memulihkan semua itu," tutur Mukti.
Dengan adanya pandemi virus corona yang membuat kompetisi terhenti, dia selalu berharap dan berdoa situasi segera kembali normal. Kompetisi pun bisa kembali bergulir. Tidak hanya sepak bola, tetapi semua sektor aktivitas lainnya bisa kembali bangkit.
"Ya semoga situasi seperti ini cepat berlalu dan berganti seperti biasa. Kita harus dorong ini dengan doa kepada Yang Maha Kuasa agar segera dikabulkan," kata Mukti penuh harapan. []
