Khofifah Ejek Markas Persebaya Bau Sampah Dispora Geram

Ejekan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa soal markas Persebaya Gelora Bung Tomo bau sampah direspons oleh Dispora Surabaya, Edi Santoso.
Persebaya Surabaya kecewa karena gagal menang di pertandingan Shopee Liga 1 2019 melawan Persija Jakarta, Sabtu 24 Agustus 2019. Pemain Persebaya Misbakus Solikin merayakan gol di pertandingan yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat)

Surabaya - Pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa soal markas Persebaya Gelora Bung Tomo (GBT), bau sampah mendapat balasan dari Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Edi Santoso.

Dispora merespons pernyataan Khofifah lewat video berdurasi 40 detik. Video tersebut viral di media sosial, hingga di WhatsApp para jurnalis. Edi sambil duduk di kursi menjelaskan persoalan bau sampah di GBT yang disampaikan Khofifah.

Coba Bu Khofifah lihat saja sepak bola, tidak ada persoalan ya. Jadi jangan mengganggu kaitannya Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Dispora dalam hal ini ingin mempertegas, selama sembilan tahun menangani pertandingan di GBT tidak pernah tercium bau sampah. Memang selama ini Benowo (lingkungan GBT) menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) warga Surabaya.

"Selamat sore Bu Khofifah. Saya menangani GBT sudah sembilan tahun. Persebaya menggelar pertandingan di Gelora Bung Tomo sudah ratusan kali, tidak pernah bau sampah. Tidak pernah bau busuk. Itu ada metodenya ya," kata Edi, dalam rekaman videonya, Jumat, 1 November 2019.

Selama ini Pemkot Surabaya, menurutnya, mempunyai cara untuk menghilangkan bau sampah TPA Benowo. Edi mengingatkan Khofifah agar tidak mengganggu Surabaya yang akan dipilih menjadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021. Pemkot Surabaya sudah optimis ditunjuk menjadi lokasi dengan menyiapkan tempat latihan.

"Coba Bu Khofifah lihat saja sepak bola, tidak ada persoalan ya. Jadi jangan mengganggu kaitannya Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021," tutur Edi.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengaku bau sampah muncul karena ada proses penguraian TPA. 

Selain itu, lanjutnya, bau bisa muncul ketika pengambilan gas metan untuk Pembangkit Listrik Tenaga sampah (PLTSa). Namun menjelang pertandingan, pemkot menyemprotkan bahan kimia untuk menghilangkan bau sampah.

"Sampah kalau tidak di bolak balik untuk mengeluarkan gas metan-nya pasti tidak bau. Maka diatur waktu proses bolak balik sampah," kata dia.

Tak hanya itu saja, Pemkot Surabaya juga menyiapkan buffer zone dengan menanam pohon yang dimulai tahun depan. Buffer zone ini disiapkan sepanjang area menuju GBT

"Kita bebaskan lahan untuk buffer zone ke arah stadion. Nanti kita menanam pohonnya," kata dia di Surabaya.

Berita terkait
Persebaya Jalani Laga Tanpa Penonton Sampai Akhir Musim
Persebaya Surabaya disanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjalani pertandingan kandang dan tandang tanpa penonton sampai akhir musim 2019.
Nasihat Khofifah Buat Suporter Persebaya Pasca Ricuh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyayangkan kerusuhan pasca pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman di Stadion GBT.
Persebaya Tak Pernah Menang, Pelatih Pikal Mundur
Pelatih Persebaya Surabaya Wolfgang Pikal mengundurkan diri setelah gagal membawa tim berprestasi. Terutama usai Persebaya dikalahkan PSS Sleman.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.