Tulungagung- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menindaklanjuti penyampaian Food Argriculture Organization (FAO) tentang ancaman krisis pangan di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, Khofifah meminta petani mempercepat masa tanam.
Khofifah mengatakan percepatan masa tanam kedua ini untuk mengantisipasi krisis pangan akibat kemarau panjang dan adanya pandemi Covid-19 pada pertengahan tahun 2020. Kemandirian akan menjadi kuat dengan adanya gerakan percepatan tanam padi ini.
Lima daerah itu menjadi penyangga bagi 16 provinsi di kawasan Indonesia Bagian Timur.
"Percepatan tanam padi ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta pemerintah daerah menjadi lumbung pangan di daerah melakukan percepatan masa tanam," ujar Khofifah saat meresmikan gerakan tanam padi di Desa Bangunjaya Kecamatan Pakel, Tulungagung, Minggu, 7 Juni 2020.
Mantan menteri sosial itu meminta kepada lima kabupaten yang menjadi lumbung pangan Jawa Timur agar melakukan percepatan masa tanam kedua padi. Kelima kabupaten tersebut antara lain, Kabupaten Tulungagung, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Jember.
"Lima daerah itu menjadi penyangga bagi 16 provinsi di kawasan Indonesia Bagian Timur. Di mana hampir 80 persen kebutuhan logistik 16 provinsi disuplai dari Jawa Timur," tuturnya.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Khofifah meminta kepada Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur bersama tim pertanian untuk terjun langsung melakukan monitoring masa tanam di masing masing wilayah menjadi lumbung pangan di Jatim.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Marwoto Birowo menjelaskan bahwa Tulungagung akan terus menjadi penyangga pangan di Jatim. Ia menyebut Tulungagung saat ini memasuki jadwal kemarau basah. Di mana seluruh aktivitas di persawahan melakukan cocok tanam dan panen padi dan jagung kedua.
"Diharapkan dengan percepatan musim tanam kedua ini hasilnya bisa lebih signifikan untuk menunjang kebutuhan pangan nasional," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Jatim Hadi Sulistyo mengatakan Tulungagung memiliki sasaran luas tanam 45.850 Ha dalam tahun 2020, ditargetkan pada Juni dapat terpenuhi tanam seluas 3.390 Ha.
Dilokasi tanam, tepatnya di Desa Bangunjaya memiliki area seluas 160 ha dengan total area tanam seluruh Kecamatan Pakel seluas 973 ha. Saat ini, varietas yang digunakan adalah Inpari 42, Inpari 16 dan Logawa. Dengan sistem tanam jajar legowo
Pihaknya meyakini, jika semua bersinergi dari pemerintah, petani dan stakeholder pangan di Jatim akan tercukupi.
“Saya meyakini dan memiliki semboyan Jika Kita Bersama Pangan Tersedia,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Gubernur bersama Bupati Tulungagung berkesempatan meninjau penggilingan beras di Kelompok Tani (Poktan) Rejeki Makmur dengan stok gabah sebanyak 20-23 ton dengan stok beras mencapai 6 ton. Rombongan juga berkesempatan melihat peralatan seperti Dreyer dan RMU. []